REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Uni Eropa akan mengirimkan bantuan dana sebesar 530 juta euro untuk kebutuhan pendidikan anak-anak pengungsi Suriah yang ditampung di Turki. Bantuan itu disalurkan lewat program Promoting Integration of Syrian Kids into Turkish Education System (PIKTES).
“(Bantuan) ini akan memungkinkan untuk melanjutkan pembiayaan program PIKTES di mana kami membiayai lebih dari 3.300 guru yang melakukan pekerjaan luar biasa serta lebih dari 4.500 staf keamanan dan kebersihan yang juga sangat diperlukan untuk keberhasilan sekolah yang baik,” kata Duta Besar Uni Eropa untuk Turki Nikolaus Meyer-Landrut saat berkunjung ke provinsi tenggara Mardin, Kamis (26/5/2022), dilaporkan Anadolu Agency.
Dia mencatat, sepertiga dari 6 miliar euro awal telah diinvestasikan untuk mendukung Turki dengan langkah-langkah pendidikan. Menurut Meyer-Landrut, kerja sama Uni Eropa-Turki dalam pendidikan anak-anak pengungsi Suriah di bawah program PIKTES akan berlangsung hingga musim panas 2025.
Kendati demikian, Meyer-Landrut menekankan, kerja sama Uni Eropa dengan Turki di bidang pendidikan akan terus berlanjut. "Saya senang mengatakan hari ini bahwa kami akan melanjutkan kerja sama dan dukungan keuangan kami untuk Kementerian Pendidikan Nasional (Turki) di bidang pendidikan untuk tahun-tahun mendatang," ucapnya.
Ke depan, dukungan Uni Eropa kepada Turki tidak hanya terbatas pada program PIKTES. Perhimpunan Benua Biru juga akan menyalurkan bantuan tunai agar keluarga pengungsi Suriah di Turki dapat menyekolahkan anak-anak mereka.
Pada 2016, Turki dan Uni Eropa menandatangani perjanjian perihal penanganan gelombang migran. Turki sepakat membendung para migran atau pengungsi yang hendak memasuki Eropa melalui Yunani. Sebagai imbalan, Uni Eropa memasok dana 6 miliar euro untuk mendukung layanan terkait pengungsi yang dijalankan Turki. Dari 5 juta pengungsi yang kini ditampung Turki, hampir 4 juta di antaranya berasal dari Suriah.