Temukan Gejala Hepatitis akut, Masyarakat Diminta Segera Lapor
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas puskesmas melakukan sosialisasi terkait penyakit hepatitis akut. | Foto: Prayogi/Republika.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta meminta agar masyarakat waspada dengan gejala hepatitis akut. Masyarakat pun diminta segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat jika ditemukan adanya gejala hepatitis akut pada anak.
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut di Kota Yogyakarta. "Masyarakat aware atau waspada terhadap gejala hepatitis, untuk segera memeriksakan ke faskes," kata Endang kepada Republika.co.id saat dikonfirmasi.
Di DIY sendiri ditemukan dugaan adanya kasus hepatitis akut. Dugaan kasus hepatitis itu terjadi pada anak usia satu tahun di Kabupaten Sleman.
Namun, kasus tersebut masih harus melalui cek laboratorium untuk memastikan hepatitis akut atau tidak. Saat ini, pasien yang berasal dari Jawa Tengah tersebut masih dirawat di salah satu rumah sakit di Sleman.
Untuk itu, Endang menyebut juga melakukan edukasi dan sosialisasi yang masif ke masyarakat terkait hepatitis akut ini. Salah satunya terkait pencegahan hepatitis dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Edukasi ke semua lapisan masyarakat untuk PHBS, cuci tangan pakai sabun, tidak jajan sembarangan," ujar Endang.
Ia pun meminta agar masyarakat memahami gejala hepatitis akut ini. Menurutnya, gejala hepatitis sendiri berhubungan dengan masalah di pencernaan.
Seperti adanya kembung, mual, muntah, demam , bahkan bisa demam tinggi. Selain itu, katanya, jari-jari tangan juga bisa menjadi kuning.
"Gejala awal yang perlu diwaspadai demam, mual, muntah, kembung dan anak kecil biasanya tidak nyaman atau perut sakit. Itu kewaspadaan awal," jelasnya.