REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Yunani telah menyampaikan kepada PBB bahwa Turki menantang kedaulatannya atas pulau-pulau di Laut Aegea timur. Athena menilai, Ankara mengancamnya dengan perang.
“Yunani dengan sungguh-sungguh meminta Turki berhenti mempertanyakan kedaulatan Yunani atas pulau-pulau Aegea, khususnya melalui pernyataan yang tidak berdasar secara hukum dan secara historis keliru (serta) tidak mengancam Yunani dengan perang,” demikian bunyi salah satu kalimat dalam surat empat halaman yang diserahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan ditandatangani Perwakilan Tetap Yunani di PBB Maria Theofili tertanggal 25 Mei, dilaporkan Associated Press, Kamis (26/5/2022).
Yunani merasa Turki telah mengancamnya dengan peperangan. “Tindakan yang sangat mengancam oleh Turki (termasuk) penerbangan berulang kali di wilayah Yunani oleh jet tempur yang bertentangan dengan hukum internasional,” kata Yunani dalam suratnya kepada Guterres.
Yunani dan Turki telah berselisih selama beberapa dekade mengenai batas laut. Perselisihan kedua negara sebagian besar berpusat di sekitar hak pengeboran minyak dan gas di Mediterania timur, khususnya di sekitar pulau-pulau Yunani di dekat garis pantai Turki. Pada 2020, terjadi eskalasi pertentangan antara Athena ketika eksplorasi minyak serta gas di Mediterania timur meningkat.
Menanggapi krisis energi yang diperparah oleh perang di Ukraina, Yunani telah berjanji untuk sementara waktu menghentikan penghapusan batubara dan meningkatkan eksplorasi hidrokarbon di sepanjang garis pantai baratnya.