REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keluarga besar Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka atas wafatnya Buya Prof Ahmad Syafii Maarif pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan duka cita ataa berpulangnya tokoh Muhammadiyah tersebut.
"Kepada masyarakat, tanpa mengurangi rasa hormat untuk tidak mengirimkan karangan bunga terkait dengan berpulangnya Buya Syafii," tulisnya dalam akun facebooknya Abdul Mu'ti, dikutip Republika.co.id. Jumat.
Dia meminta agar seluruh masyarakat mendoakan beliau agar husnul khotimah dan diampuni dosa-dosanya.
Sementara itu, secara terpisah, Wakil Ketua Pelayanan Rukti Jenazah Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Umar Said Prawoto, mengatakan semasa hidupnya Buya Syafii Maarif meninggal minta dimakamkan di tempat pemakaman ini.
“Buya Syafii Maarif minta dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah, Donomulyo, karena makam Tokoh Muhammadiyah di Karangkajen telah penuh, katanya, di Kulon Progo, Jumat.
"Saat beliau pertama kali dirawat dan diperbolehkan pulang, beliau menyampaikan kepada kami apakah bisa menjadi anggota Pelayanan RuktiJenazah Makam Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah," kata Umar Said Prawoto di lokasi Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah, Kulon Progo, Jumat.
Dia mengatakan dirinya saat memperlihatkan lokasi makam, Buya Syafii sangat tertarik dan berkeinginan dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah di Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan ini.
Prawoto mengatakan makam ini baru diresmikan menjelang Ramadan 2020. Nantinya makam almarhum mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah H Ahmad Syafii Maarif akan ditempatkan di lokasi paling atas atau lokasi yang khusus diperuntukkan bagi Tokoh Muhammadiyah.
"Makam Karangkajenyang juga untuk memakamkan Tokoh Muhammadiyah sudah penuh, jadi beliau ingin agar dimakamkan di sini (Taman Makam Husnul KhotimahMuhammadiyah) saja," katanya.