Jumat 27 May 2022 17:30 WIB

Telkom Tebar Dividen Rp 14,8 T, Setara Rp 149,97 per Saham

Dividen senilai Rp 14,8 triliun setara dengan 60 persen laba bersih Telkom

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 14,86 triliun.
Foto: Telkom
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 14,86 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 14,86 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 60 persen dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2021.

"Dengan besaran tersebut, dividen yang akan diterima pemegang saham adalah Rp 149,97 per saham. Pembayaran dividen tahun buku 2021 akan dilakukan selambat-lambatnya 1 Juli 2022," kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Jumat (27/5).

Rasio pembagian dividen tahun ini lebih kecil dibanding beberapa tahun terakhir yang mencapai di atas 80 persen. Pada 2021, rasio dividen TLKM mencapai 80 persen dari laba bersih atau sejumlah Rp 16,4 triliun. Lalu pada 2020, rasio dividen Perseroan mencapai 81,78 persen dari laba bersih atau Rp 15,26 triliun. 

Mengecilnya rasio dividen ini lantaran TLKM fokus melakukan sejumlah pengembangan. Sisa laba tahun buku 2021 sebesar 40 persen atau sekitar Rp 9,9 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan dan digunakan mengembangkan usaha digital connectivity, digital platform, dan digital services.

"Beberapa pengembangan tersebut diantaranya untuk pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud," kata Ririek. 

Lebih lanjut, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Heri Supriadi mengatakan untuk meningkatkan kinerja tahun 2022, tahun ini Perseroan akan mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar sekitar 25 persen dari target pendapatan tahun 2022 atau sebesar Rp 40 triliun. Hingga kuartal I 2022, realisasi belanja modal baru mencapai Rp 6 triliun atau sekitar 16 persen dari rencana kerja Perseroan tahun ini. 

"Kuartal I merupakan periode untuk melakukan komprehensif planning terhadap Capex yang akan kita gunakan selama tahun yang berjalan. Kita harapkan akan terjadi akselarasi mulai di kuartal II sampai akhirnya bisa selesai seluruh program tahun ini," kata Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement