Buya Syafii Dinilai Sebagai Sosok yang Humanis
Rep: c02/ Red: Fernan Rahadi
Arsip Foto : Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas (kiri) dan tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif (kanan) menunjukkan buku Anotasi Delik Korupsi dan Delik Lainnya yang Berkaitan Dengan Delik Korupsi dalam RUU KUHP yang diluncurkan dalam diskusi media dengan tema | Foto: ANTARA/Fanny Octavianus
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Buya Syafii Maarif telah berpulang di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada hari Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB. Sebelumnya, ia dirawat di RS tersebut hampir satu bulan lamanya.
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, Imron Nasri, mengatakan bahwa Buya syafii adalah sosok yang mudah bergaul.
"Buya Syafii adalah sosok yang humanis, artinya beliau adalah seorang yang perhatian pada siapa pun," kata Nasri.
Nasri juga mengatakan Buya Syafii sering bergaul dengan siapa pun tanpa memandang status dari orang tersebut. Bahkan, saat Buya menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah.
"Beliau tidak pernah memandang seseorang itu adalah bawahan ataupun atasan," kata Nasri.
Selain itu, Nasri dengan Buya Syafii sering menghabiskan waktu bersama. Salah satu momen adalah setiap acara diskusi di Suara Muhammadiyah.
"Sebagai pemimpin umum majalah Suara Muhammadiyah, Buya Syafii selalu hadir setiap kali diskusi redaksi pada hari Selasa. Dalam diskusi, Buya Syafii selalu menyampaikan nasihat dan bercanda.
Bagi Nasri, Buya Syafii adalah sosok yang pantas dihormati. Hal tersebut ditunjukkan Buya Syafii dalam memposisikan diri setara dengan wartawan dan anggota lain Suara Muhammadiyah.