Jumat 27 May 2022 20:08 WIB

Cerita Buya Syafii Maarif Minta Dipesankan Makam ke Ketum Muhammadiyah

Haedar Nashir sempat tercenung mendengar permintaan pesan makam dari Buya

Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan di dekat peti berisi jenazah Almarhum Buya Syafii Maarif saat melayat di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/05/2022). Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan di dekat peti berisi jenazah Almarhum Buya Syafii Maarif saat melayat di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/05/2022). Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepergian mantan ketua umum Muhammadiyah Buya Syafii Maarif telah meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, kader Muhammadiyah, tapi juga buat seluruh rakyat Indonesia. Negeri ini kehilangan bapak bangsa, negarawan sejati yang mendedikasikan hidupnya buat negeri ini.

Buya Syafii dimakamkan di makam milik Muhammadiyah di Kulon Progo, Jawa Tengah. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam doa bersama yang disiarkan langsung di Facebook, Jumat (27/5/2022), menceritakan sekitar tanggal 24 Februari, Buya Syafii mengontaknya.

Baca Juga

"Pak ketum tolong saya dipesankan untuk makam, untuk makam Muhammadiyah, sudah ada kan," tutur Haedar menirukan ucapan Buya Syafii.  

Haedar pun tercenung mendengar permintaan itu. "Kok Prof Buya seperti itu ya," kata Haedar.  

Tak lama kemudian beliau kembali menekankan keseriusannya memesan makam. Beliau bahkan sempat mengirim pesan melalui WhatsApp. "Lalu saya kontak lagi beliau dan bilang ia (Buya) meminta pesan makam buat keluarga."

Lalu, Haedar pun menghubungkan Buya dengan pengurus Taman Makam Khusnul Khotimah di Kulonprogo. Dalam tiga hari semua urusan administrasi sudah beres. "Dan beliau kontak lagi."

Beliau mengajaknya untuk menengok makam. "Lalu saya bilang ya Buya kapan sempatnya, tapi itulah bagian betapa persambungan ruhaniah hanya beliau yang tahu dengan Allah."

"Ada pertanda ya seperti beliau sudah siap dipanggil oleh Allah."

Cendekiawan Muslim, Buya Prof Syafii Maarif, meninggal dunia Jumat (27/5/2022) pagi. Buya Syafii meninggal dunia usai jalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Sebelumnya, Buya Syafii telah menjalani perawatan secara intensif di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Buya Syafii dirawat di rumah sakit sejak 14 Mei 2022 lalu setelah mengalami sesak napas.

Buya Syafii dirawat di Suite Room Zaitun. Keadaan dari Ketua PP Muhammadiyah periode 1998-2005 tersebut sempat dalam kondisi sangat baik. Namun, Buya bedrest di tempat tidur dan masih terpasang selang O2.

Buya ditangani spesialis jantung di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sebab, diduga sesak napas yang dikeluhkan masih terkait serangan jantung ringan yang sempat dialami Buya Syafii pada Maret 2022 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement