Jumat 27 May 2022 21:15 WIB

Kejar Target Penurunan Stunting, BKKBN Gelar Pelayanan KB dan Pentas Wayang

BKKBN mendukung penuh komitmen pemerintah Indonesia mencapai SDM Unggul Indonesia

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja di seluruh Indonesia sigap dalam upaya percepatan menurunkan jumlah anak-anak yang mengalami stunting. (ilustrasi).
Foto: Dok BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja di seluruh Indonesia sigap dalam upaya percepatan menurunkan jumlah anak-anak yang mengalami stunting. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satu dari empat balita di Indonesia mengalami stunting yakni kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi lingkungan yg kurang mendukung. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga lanjut usia.

Stunting berdampak sangat buruk bagi masa depan anak-anak Indonesia. Kondisi kronis anak-anak di Indonesia ini membuat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja di seluruh Indonesia sigap dalam upaya percepatan menurunkan jumlah anak-anak yang mengalami stunting.

Baca Juga

Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) BKKBN, Eka Sulistia Ediningsih, mengatakan upaya menurunkan jumlah anak stunting dilakukan dengan pencegahan dan pemulihan. Selain itu juga dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan dampak buruk stunting bagi masa depan anak-anak.

BKKBN menurut Eka, mendukung penuh komitmen pemerintah Indonesia mencapai SDM Unggul Indonesia Maju. Menurut Eka, salah satu upaya pencegahan stunting ini dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB). Program KB merupakan investasi penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“BKKBN bersama mitra kerja akan menggelar rangkaian kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Yogyakarta. Kegiatan ini meliputi pelayanan KB kepada 148 akseptor, peluncuran program Bapak Asuh bagi keluarga yang anaknya mengalami stunting, serta pagelaran wayang kulit sebagai edukasi kepada masyarakat melalui pendekatan budaya,” kata Eka, Jumat (27/5/2022).

Kegiatan pelayanan KB terhadap 148 akseptor ini akan dilaksanakan di RSKIA Sadewa, Babarsari, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (28/5/2022), ini juga sebagai bagian dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 113. Para akseptor KB ini berasal dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta.

"Perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Perencanaan keluarga menjadi titik upaya pencegahan stunting,” jelas Eka.

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo dalam kegiatan itu akan memberikan pengarahan dan edukasi tentang pencegahan stunting kepada masyarakat. Adapun, tema yang disampaikan ayo cegah stunting dengan ber-KB. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada keluarga berisiko stunting.

BKKBN menurut Eka, telah menggagas program Bapak Asuh bagi Keluarga Berisiko Stunting. Eka menjelaskan, program Bapak Asuh untuk Keluarga Berisiko Stunting dilakukan dengan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Pemerintah Daerah setempat serta mitra kerja yg bertindak sebagai Bapak Asuh.

“Anak-anak atau balita yang mengalami stunting itu perlu asupan protein hewani. Bagi Bapak Asuh akan memberikan bantuan untuk mendukung pelaksanaan Dapur Sehat melalui pemberian makanan tambahan berbasis bahal panganan lokal atau ikan senilai Rp 10 ribu kepada keluarga tersebut setiap hari selama 6 bulan jelas Eka.

Program ini menurut Eka, melibatkan Tim Pendamping Keluarga sebagai pengawas. “Jadi bisa dipastikan bantuan yang diberikan ini tidak dibelikan atau dibelanjakan untuk kebutuhan yang lain, selain makanan tambahan untuk pemenuhan gizi anak tegasnya.

Rangkaian kegiatan percepatan penurunan stunting di Yogyakarta itu akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit di Lapangan SMK Kesehatan Sadewa, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo pada Sabtu (28/5), mulai pukul 20.00 Wib. Dalang Ki Anom Sucondro akan mementaskan lakon Semar Mbangun Kayangan.

Pentas yang diiringi gamelan Kyai Baurejo ini akan mendatangkan bintang tamu Ciblek dari Banyumas yang sudah dikenal sebagi pesinden yang bisa membuat penonton tertawa. "Pentas seni wayang ini merupakan momentum penting bagi BKKBN untuk mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat akan dampak buruk stunting dan bagaimana mencegah stunting. Melalui pendekatan budaya, pesan dan informasi ini akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat,” kata Eka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement