Jumat 27 May 2022 22:37 WIB

ASDP Terapkan Pembayaran Tiket Nontunai di Jepara dan Karimun

ASDP pada tahun ini menargetkan 17 pelabuhan untuk pembayaran non-tunai

Sejumlah pemudik menikmati pemandangan laut dari kapal KMP Nusa Jaya di Perairan Selat Sunda. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi menerapkan pembayaran tiket ferry non-tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah, sejak kemarin (26/5/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah pemudik menikmati pemandangan laut dari kapal KMP Nusa Jaya di Perairan Selat Sunda. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi menerapkan pembayaran tiket ferry non-tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah, sejak kemarin (26/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi menerapkan pembayaran tiket ferry non-tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah, sejak kemarin (26/5/2022).

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, penerapan digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan memang terus dipacu ASDP sebagai bentuk consistent excellence atas layanan bermutu prima yang dihadirkan bagi pengguna jasa, termasuk di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa. 

"Pengguna jasa di Jepara dan Karimunjawa kini dapat memanfaatkan channel pembayaran non tunai baik melalui Virtual Account (VA), kartu prepaid, dan layanan dompet elektronik,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (27/5/2022). 

Shelvy menyebut ASDP pada tahun ini menargetkan 17 pelabuhan untuk pembayaran non-tunai. Dia menuturkan, dengan implementasi di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa maka sudah terealisasi 10 pelabuhan atau sudah mencapai 59 persen dari target tahun ini. 

Melalui penerapan digitalisasi dalam transaksi pembayaran, Shelvy menegaskan ASDP ingin meningkatkan customer experience para pengguna jasa. “Daam tiga tahun terakhir, masyarakat semakin melek dengan perubahan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” ungkap Shelvy. 

Dia memastikan saat ini ASDP fokus dan konsisten dalam digitalisasi bisnis sebagai wujud komitmen merubah wajah penyeberangan menjadi lebih modern. Shelvy menilai, masyarakat semakin teredukasi dan antusiasme untuk bertransaksi secara non-tunai terus meningkat dimana mereka membeli tiket ferry dan melakukan pembayaran dengan kartu elektronik yang prosesnya simpel, mudah, dan cepat.

Dari 17 Pelabuhan yang ditargetkan menerapkan pembayaran cashless tahun ini yang sudah terlaksana di 10 Pelabuhan yakni Bira dan Pamatata (Selayar),Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa (Jepara), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe), Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape). Sedangkan 7 pelabuhan yang akan menyusul adalah Pelabuhan Tanjung Kalian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Mamuju (Balikpapan).

Metode pembayaran nontunai yang diterapkan ASDP terdiri dari payment link melalui opsi layanan Virtual Account, lalu kartu uang elektronik dari BRI, Mandiri, BNI dan BCA, serta layanan Dompet Elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja dan Dana.

Penerapan metode cashless di penyeberangan ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi Covid-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space atau daring.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement