REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Fuad Kouichi Honda yang lahir di Tokyo dikenal luas sebagai salah satu kaligrafer Arab top dunia. Dia baru saja meluncurkan buku barunya, Noor Ala Noor saat penyelenggaraan Pameran Buku Internasional Abu Dhabi (ADIBF) 2022 yang berlangsung hingga 29 Mei.
Buku tersebut dirilis bekerja sama dengan Museum Seni Islam Malaysia di mana koleksi karya Honda dipamerkan. “Budaya Arab dan Jepang berbagi nilai, estetika, dan praktik artistik yang sama yang selalu bertindak seperti jembatan komunikasi budaya antara dua peradaban,” kata Ketua Pusat Bahasa Arab Abu Dhabi Ali Bin Tamim yang meresmikan buku tersebut selama upacara peluncuran buku di ibu kota UEA, dilansir Arab News, Kamis (26/5/2022).
“Baik bahasa Jepang dan Arab menggunakan kaligrafi sebagai media ekspresi artistik dan memungkinkan para kaligrafer menemukan kembali gaya yang ada dan berinovasi serta menciptakan cara baru untuk mempersonalisasi kreasi mereka. Gaya mereka didasarkan pada tradisi kuno yang dikembangkan berabad-abad lalu dan diturunkan dari generasi ke generasi,” tambahnya.
Direktur Museum Seni Islam Malaysia Syed Mohamad Albukhary mengatakan Museum Seni Islam dengan bangga mempersembahkan publikasi dwibahasa ini untuk menghormati karya kaligrafi Jepang Fuad Honda. "Kami berharap bersama-sama dapat berkontribusi untuk meningkatkan visi seni rupa Arab dan kaligrafi Islam di tingkat internasional. Karya seni Honda membawa pesan kaligrafi Arab ke seluruh dunia,” katanya.
Museum ini adalah rumah bagi ribuan artefak dan manuskrip arkeologi dari seluruh dunia Muslim yang telah berkontribusi pada pengembangan seni Islam, khususnya seni kaligrafi Arab dan dekorasi Alquran dan manuskrip.
Albukhary berharap buku, yang ditulis dan diterjemahkan oleh Heba Barakat, akan membantu menyebarkan kaligrafi Honda ke spektrum yang luas dari pembaca dan penikmat seni. Muslim Jepang yang mengajar di Universitas Daito Bunka ini telah memenangkan berbagai penghargaan atas karyanya, termasuk di Kompetisi Kaligrafi Arab Internasional.
Topografi itulah yang mengilhami Honda untuk mencoba kaligrafi. Setelah lulus Studi Asing di Universitas Tokyo, ia bergabung dengan perusahaan Jepang yang bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk melakukan survei dan membuat peta Semenanjung Arab.
Dia melakukan perjalanan ke Kerajaan Arab Saudi pada 1974 sebagai penerjemah untuk perusahaan. Beberapa peta perusahaan menggunakan kaligrafi Arab dan Honda mengatakan dia jatuh cinta dengan bentuk seni tersebut. Dia mulai belajar sendiri untuk menciptakan kembali karya yang telah dia lihat.
https://www.arabnews.com/node/2090406/lifestyle