Sabtu 28 May 2022 07:06 WIB

Pesawat Pedagangan Senjata Era Soviet Dibongkar di UEA

Ilyushin pernah menghuni langit Afrika, Eropa, dan Timur Tengah membawa amunisi.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Sebuah pesawat terbengkalai, Ilyushin Il-76, sedang dibongkar di lapangan terbang lama Umm al-Quwain, Uni Emirat Arab, Jumat, 27 Mei 2022. Pesawat kargo era Soviet ini telah duduk selama beberapa dekade di bawah terik matahari di sudut berpenduduk paling sedikit di Uni Emirat Arab. Empat mesin jetnya diam setelah bertahun-tahun digunakan oleh penembak Rusia yang terkenal sebagai
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili
Sebuah pesawat terbengkalai, Ilyushin Il-76, sedang dibongkar di lapangan terbang lama Umm al-Quwain, Uni Emirat Arab, Jumat, 27 Mei 2022. Pesawat kargo era Soviet ini telah duduk selama beberapa dekade di bawah terik matahari di sudut berpenduduk paling sedikit di Uni Emirat Arab. Empat mesin jetnya diam setelah bertahun-tahun digunakan oleh penembak Rusia yang terkenal sebagai

REPUBLIKA.CO.ID, UMM AL-QUWAIN -- Pesawat kargo era Uni Soviet Ilyushin Il-76 telah duduk selama beberapa dekade di bawah terik matahari di sudut terpencil Uni Emirat Arab (UEA). Empat mesin jetnya diam setelah bertahun-tahun kini akan dibongkar untuk pengembangan real estate.

Emirat Umm al-Quwain merencanakan pembangunan senilai 675 juta dolar AS di sebuah pulau tepat di seberang laguna dari bandara yang dinonaktifkan tempat pesawat penyelundup senjata Viktor Bout berada. Keberadaan pesawat ini cukup menarik perhatian hingga kini, sebab pemilik pesawat itu sempat kembali diperbincangkan karena Rusia telah menyarankan Amerika Serikat (AS) untuk menukarnya dengan warga AS yang ditahan di tengah perangnya terhadap Ukraina.

Baca Juga

"Saya tidak menyadari bahwa pesawat itu ada di sana sampai hari ini," kata salah satu penulis buku tentang penembak yang disebut Merchant of Death, Stephen Braun.

"Tapi ironisnya, sampah ini, atau apa pun yang digunakan sekarang, pada dasarnya, jauh lebih lama dari perusahaan Viktor Bout," katanya.

Pesawat ini berada di sekitar 40 kilometer barat daya di sepanjang pantai Teluk Persia yang melengkung, kini moncong menonjol ikonik dari Ilyushin Il-76 menjadi penanda toko minuman keras murah di Barracuda Beach Resort. Bahkan huruf hijau besar yang dilukis di Ilyushin selama 20 tahun terakhir sebagai papan iklan penerbangan untuk hotel lain.

Ilyushin yang dioperasikan Bout ini pernah menghuni langit antara Afrika, Eropa, dan Timur Tengah. Amunisi era Uni Soviet, senapan Kalashnikov, roket, dan alat penghancur lainnya terbang dengan pesawat Bout ke zona perang seperti Afghanistan, Angola, dan Liberia. Pesawat Ilyushin dirancang untuk mendarat dalam kondisi yang keras seperti itu.

Bout menggunakan Sharjah, emirat tetangga Dubai yang terlilit utang pada saat itu, sebagai pangkalan bagi sebagian besar armadanya. Meskipun pesawatnya terdaftar di negara ketiga, termasuk Ilyushin yang terbang di bawah bendera Republik Afrika Tengah.

Tapi ketika Ilyushin menjadi terlalu berbahaya untuk diterbangkan bahkan untuk pilot pemberani Bout, dia membuat rencana untuk menjual pesawat itu untuk dijadikan sebagai iklan. Braun menyatakan, Setelah meyakinkan seorang pilot untuk menerbangkan pesawat hanya dengan tiga dari empat mesinnya, pesawat hampir saja berhasil mencapai Umm al-Quwain.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement