REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas Beijing berencana melonggarkan pembatasan Covid-19 di sejumlah daerah berisiko rendah di Ibu Kota China itu pada Ahad (29/5/2022). Dengan begitu, masyarakat bisa kembali hidup normal, menurut para pejabat setempat.
"Distrik Fangshan dan Shunyi bisa menerapkan kembali kebijakan kerja di kantor," kata mereka saat konferensi pers, Sabtu (28/5/2022).
Transportasi umum seperti bus, taksi, dan kereta bawah tanah di tiga distrik akan kembali beroperasi. Pusat perbelanjaan di beberapa daerah akan kembali dibuka.
Namun demikian, otoritas setempat masih akan menangguhkan kegiatan usaha seperti bimbingan belajar, warung internet, dan bar karaoke. Dari 22 April sampai 28 Mei, Beijing telah melaporkan 1.716 kasus Covid-19, kata otoritas.
Sementara itu, pada Selasa (24/5/2022), dua klaster baru muncul di Beijing. Gelombang terbaru Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari sebulan di Beijing tanpa ada tanda-tanda mereda telah mendorong otoritas menjatuhkan sanksi tegas, baik administratif maupun hukuman penjara terhadap berbagai pihak terkait.
Menyusul kemunculan dua klaster baru di Beijing tersebut, otoritas menjatuhkan sanksi terhadap para karyawan dua perusahaan, pejabat pemerintah lokal, dan staf departemen pengawasan industri serta departemen antipandemi.