Sabtu 28 May 2022 21:35 WIB

Polresta Selidiki Penyebab Kematian Laki-Laki di Selokan Dekat Istana Bogor

Polisi khawatir korban tanpa identitas itu terpeleset hingga langsung tewas di TKP.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Istana Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi).
Foto: Dok Pemkot Bogor
Istana Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota masih mendalami dugaan penyebab kematian seorang laki-laki yang jasadnya ditemukan di dekat Istana Bogor, Selasa (24/5/2022). Pasalnya, lokasi penemuan korban di selokan Gang Kelor, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, merupakan tempat yang curam.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Dhoni Erwanto mengaku, pihaknya khawatir korban tanpa identitas tersebut terpeleset hingga langsung tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Di samping itu, dari hasil visum luar di RSUD Kota Bogor, di kaki korban terdapat bekas gigitan hewan.

Karena itu, pihaknya tidak bisa langsung menyimpulkan korban menjadi sasaran kejahatan. "Ya takutnya korban ini terpeleset dan sebagainya tapi kami masih belum bisa menyampaikan secara gamblang terkait hal tersebut kami masih proses penyelidikan," kata Dhoni kepada Republika di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/5/2022).

Dhoni mengatakan, diperkirakan korban berusia 64 tahun dengan tinggi badan sekitar 165 sentimeter (cm). Terkait lamanya korban yang ada di lokasi tak jauh dari bak sampah, sambung dia, dokter forensik menyampaikan jasadnya di TKP sudah berusia sekitar empat hingga lima hari.

Kondisi wajah korban, kata Dhoni, juga sudah tidak bisa dikenali. Lantaran badannya telah membusuk di saluran air dan terendam air. Karena alasan tersebut, Polresta Bogor Kota belum dapat memberikan pengumuman terkait orang hilang. "Iya belum (ada pengunuman wajah), karena wajahnya sudah sedikit rusak beberapa binatang yang melakukan pembusukan sehingga susah dikenali."

Tak hanya itu, lanjut Donny, korban tidak membawa identitas apapun di dalam tas ransel batik yang masih dipakai di bagian punggungnya. "Jadi tasnya itu masih terpakai tertindih badannya dan dari pemeriksaan tas itu hanya (berisi) pakaian saja dan botol minuman, minuman biasa ada dua botol itu hanya minuman biasa," kata Donny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement