Sabtu 28 May 2022 23:46 WIB

BKSDA Evakuasi 2 ekor Buaya Muara di Air Bangis Pasaman Barat

Dua ekor buaya muara di Air Bangis dievakuasi BKSDA.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
BKSDA Evakuasi 2 ekor Buaya Muara di Air Bangis Pasaman Barat. Foto: Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) / Ilustrasi
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
BKSDA Evakuasi 2 ekor Buaya Muara di Air Bangis Pasaman Barat. Foto: Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT--Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono, mengatakan pihaknya melakukan evakuasi terhadap dua ekor buaya di Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat.

Evakuasi terhadap satwa dengan nama latin Crocodylus porosus ini karena berkonflik dengan manusia. Di mana ada warga Air Bangis bernama Mustaifi Akbar (24) yang tengah melakukan aktivitas pengeringan ikan, diterkam buaya tidak jauh dari sungai pada 18 Mei 2022 lalu.

Baca Juga

"Buaya ini mengakibatkan korban terluka pada bagian betis sebelah kanan sepanjang 14 cm," kata Ardi, Sabtu (28/5/2022).

Setelah mendapatkan informasi terkait hal ini BKSDA Sumbar melalui Seksi Konservasi Wilayah I Pasaman menurut Ardi turun ke lokasi untuk melakukan penanganan.

Setelah itu, malam hari nya tim yang dibantu warga berhasil melakukan evakuasi buaya tersebut dengan ukuran 1 m dan membawa buaya muara tersebut ke POS Tempat Transit Satwa (TTS) yang berada di Padang.

Pada hari Rabu malam tanggal 25 Mei 2022, Tim WRU SKW 1 kembali mendapat informasi penangkapan 1 (satu) ekor buaya berukuran 2,5 meter oleh warga nagari Air Bangis. BKSDA lanjut Ardi langsung melakukan penanganan dan evakuasi satwa untuk dibawa ke Pos TTS Padang hingga dini hari. Satwa di evakuasi ke POS TTS Padang untuk dilakukan proses observasi selanjutnya.

Buaya merupakan salah satu satwa yang dilindungi sesuai dengan Undang undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor.P.106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi.

"Kami sangat prihatin kepada korban dan mendoakan agar korban segera pulih dan dapat beraktivitas kembali," ujar Ardi.

Agar tidak terjadi lagi korban berikutnya, Ardi mengimbau kepada warga untuk lebih hati-hati melakukan aktivitas di sekitar sungai pada musim kemarau. Karena saat musim kemarau, buaya yang habitat aslinya di rawa ini, ditengarai bermigrasi ke sungai yang masih terdapat genangan air. DUa

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement