Ahad 29 May 2022 03:28 WIB

Tanah Datar Kerja Sama dengan UNICEF Cegah Stunting

Pemkab Tanah Datar dan UNICEF kerja sama cegah stunting dan kampanyekan imunisasi

Rep: Febrian Fachri / Red: Christiyaningsih
Petugas mengukur berat badan balita saat pelaksanan Pos Pelayanan Terpadu (posyandu). Pemkab Tanah Datar dan UNICEF kerja sama cegah stunting dan kampanyekan imunisasi. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Petugas mengukur berat badan balita saat pelaksanan Pos Pelayanan Terpadu (posyandu). Pemkab Tanah Datar dan UNICEF kerja sama cegah stunting dan kampanyekan imunisasi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,BATUSANGKAR- Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian mengatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan UNICEF untuk menanggulangi persoalan stunting. Menurut Richi, Pemkab Tanah Datar sudah bertemu dengan perwakilan UNICEF di Indonesia agar dapat menekan angka stunting setiap tahun.

"Kami sudah berkoordinasi dengan UNICEF terkait peningkatan angka cakupan imunisasi dasar lengkap bagi balita, batita, maupun remaja," kata Richi, Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga

Richi meminta masyarakat yang memiliki balita, batita, hingga remaja turut aktif dengan cara mengantarkan imunisasi dasar lengkap agar buah hatinya tidak terkena Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

Konsultan UNICEF Indonesia untuk Imunisasi Covid-19 dan Imunisasi Anak di Sumbar, Niprida Mardin, mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan moril dan materil untuk mencegah stunting di Kabupaten Tanah Datar. "Tujuan kita sama, mencegah stunting dan melakukan imunisasi. UNICEF sangat mendukung program imunisasi yang dilakukan Pemda Tanah Datar," kata Niprida.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Yesrita, mengatakan ada penurunan capaian imunisasi anak sejak akhir 2021 sampai 2022. Yesrita menyebut pada tahun 2020 capaian imunisasi anak mencapai 77 persen tapi pada 2021 hanya 44 persen.

"Kita menemukan kasus campak. Penyebabnya imunisasi dasar untuk anak tidak lengkap. Vaksinasi dasar lengkap Tanah Datar hanya mencapai 44 persen," kata Yesrita, Jumat (13/5/2022).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement