REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seekor paus orca tersesat dari laut dan mulai berenang di Sungai Seine di Prancis awal bulan ini. Paus pembunuh itu sekarang berisiko mati.
Mamalia itu tidak dapat menemukan makanan yang cukup di sungai, dan air tawar semakin merusak kesehatannya. "Ini dalam kondisi yang mengancam jiwa, keadaan kesehatannya sangat buruk," kata Wakil Presiden Cotentin Cetacean Study Group (GECC), Gerard Mauger kepada siaran televisi France 3, Sabtu (28/5/2022).
Mauger menyatakan, membantu memindahkan hewan tersebut ke habitat asalnya sangat berisiko membuat stres. "Sangat rumit untuk menemukan solusi untuk mencoba membuatnya kembali ke air asin", katanya.
Orca sepanjang empat meter dan diidentifikasi sebagai pejantan ini pertama kali terlihat di mulut Sungai Seine pada 16 Mei antara pelabuhan Le Havre dan kota Honfleur di Normandia. Kemudian, paus itu melakukan perjalanan puluhan kilometer ke hulu mencapai barat Kota Rouen.
Presiden organisasi hak-hak binatang Prancis One Voice, Muriel Arnal mengatakan, ada kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan paus itu. Dia juga mencatat paus pembunuh berjenis kelamin jantan adalah anak mamah.
Jenis ini umumnya menempel pada induk mereka sepanjang hidupnya. "Kita harus cepat," kata Arnal menyarankan menggunakan jaring untuk memandu orca akan mengurangi stres daripada menempatkannya di perahu seret.