Ahad 29 May 2022 09:19 WIB

Pemprov Sumsel Optimalkan Satgas TPK Tekan Kasus Stunting

Angka stunting Sumsel 24,8 persen diharapkan bisa ditekan menjadi 14 persen.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Bidan desa menyuntikkan vaksin polio kepada balita (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan berupaya mengoptimalkan Satuan Tugas Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) untuk menekan angka kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Bidan desa menyuntikkan vaksin polio kepada balita (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan berupaya mengoptimalkan Satuan Tugas Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) untuk menekan angka kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan berupaya mengoptimalkan Satuan Tugas Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) untuk menekan angka kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).

"Dengan mengoptimalkan Satgas TPK yang didukung tenaga bidan, kader PKK, dan kader KB itu, angka stunting yang berada pada posisi 24,8 persen diharapkan bisa ditekan menjadi 14 persen satu atau dua tahun ke depan sesuai target nasional," kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, di Palembang Sabtu (28/5/2022).

Baca Juga

Menurut dia, saat ini masih cukup banyak ditemukan kasus stuntingpada anak terutama di daerah pelosok dalam wilayah Sumsel. Melihat kondisi tersebut perlu terus ditingkatkan upaya pencegahannya.

Untuk mencegah kasus kekerdilan itu, pihaknya berupaya menggalakkan program gemar makan ikan karena kadar gizi dan protein pada ikan cukup tinggi dan harganya terjangkau. Masyarakat di provinsi ini, kata dia, akan terus didorong untuk gemar mengonsumsi ikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi dan protein sehari-hari.

"Dengan banyak mengonsumsi ikan, selain dapat mengatasi masalah kekerdilan dan gangguan kesehatan lainnya, diharapkan pula dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) daerah ini sesuai dengan target yang diharapkan," katanya.

Untuk memotivasi masyarakat provinsi ini terus mengonsumsi ikan lebih banyak lagi agar tingkat konsumsi ikan bisa dipertahankan bahkan lebih tinggi, pihaknya berupaya lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat mengonsumsi ikan bagi kesehatan. "Manfaat mengonsumsi ikan, di antaranya dapat mengurangi depresi, mencegah terserang penyakit jantung, dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang dapat mencerdaskan otak," kata Mawardi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement