REPUBLIKA.CO.ID,MEXICO CITY -- Pejabat kesehatan di Meksiko mengkonfirmasi kasus cacar monyet pertama, pada Sabtu (28/5/2022). Lasus tersebit terdeteksi pasa seorang warga AS berusia 50 tahun yang dirawat di Mexico City.
Wakil Menteri Kesehatan Meksiko Hugo Lopez-Gatell mengatakan, pria tersebut adalah penduduk tetap Kota New York. Kemungkinan ia terinfeksi di Belanda.
"Untungnya, dia stabil dan dalam isolasi preventif," kata Lopez-Gatell seperti dikutip laman Channel News Asia. "Kami berharap dia akan pulih tanpa komplikasi," katanya.
Dia tidak memberikan informasi tentang kemungkinan kontak pasien dengan orang lain. Pada Jumat (27/5/222) otoritas kesehatan di Argentina mengkonfirmasi dua kasus penyakit pertama yang diketahu di Amerika Latin.
Kasus cacar momyet terkonfirmasi pada seorang pria berusia 40 tahun yang telah kembali ke Argentina dari Spanyol, dan seorang pria Spanyol yang mengunjungi Buenos Aires. Kedua kasus itu tampaknya tidak berhubungan.
Virus cacar monyet dapat ditularkan ke manusia melalui hewan yang terinfeksi. Penularan dari orang ke orang mungkin terjadi tetapi jarang terjadi.
Cacar Monyet terkait dengan cacar air tetapi jauh lebih ringan. Gejala awal termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.
Tidak ada pengobatan khusus dari virus ini, namun vaksinasi terhadap cacar telah ditemukan sekitar 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet. Monkeypox pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970 dan dianggap endemik di sekitar selusin negara Afrika.
Kemunculannya di negara-negara non-endemik telah mengkhawatirkan para ahli, meskipun kasus-kasus yang dilaporkan sejauh ini sebagian besar ringan dan tidak ada kematian. Setidaknya ada setengah lusin kasus yang dikonfirmasi atau dicurigai di AS.
Sumber: https://www.channelnewsasia.com/world/mexico-confirms-its-first-monkeypox-case-2713951