Ahad 29 May 2022 15:43 WIB

PKS Colek Anies, Sandi, dan Muhaimin untuk 2024

Semua nama masih sangat berpeluang untuk diusung partainya untuk pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris PKS Aboe Bakar Alhabsyi tak menampik jika perayaan ini bisa menjadi ajang bagi partainya untuk mencari sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) di 2024.
Foto: dok
Sekretaris PKS Aboe Bakar Alhabsyi tak menampik jika perayaan ini bisa menjadi ajang bagi partainya untuk mencari sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) di 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar perayaan Milad ke-20 di Istora Senayan, Jakarta. Dalam acara tersebut, turut hadir sejumlah elite politik, seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sekretaris PKS Aboe Bakar Alhabsyi tak menampik jika perayaan ini bisa menjadi ajang bagi partainya untuk mencari sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) di 2024. Dia pun menyebut sejumlah nama, seperti Anies, Sandiaga, dan Muhaimin.

"Pak Muhaimin kalau dilamar (PKS menjadi capres) jangan kaget-kaget, Pak Anies atau Pak Sandi," ujar Aboe dalam pidato pembukaannya, Ahad (29/5).

Dia pun menyebut, bahwa PKS dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga berpeluang untuk berjodoh untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun, dia menjelaskan, semua nama itu masih sangat berpeluang untuk diusung partainya.

"Siapa tahu, siapa tahu pas kumpul-kumpul begini ada yang berjodoh di 2024. Kita tidak tahu siapa yang bisa kita pinang di depan mata ini, mana yang paling cantik," ujar Aboe.

Milad ke-20 PKS, kata Aboe, mengambil tema "Kolaborasi Melayani Indonesia". Tema tersebut merupakan semangat partainya tema itu merupakan semangat partainya dalam memprioritaskan dan mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

"Ini adalah semangat PKS untuk negeri ini, yakni kami mengajak seluruh komponen bangsa ini untuk berkolaborasi memberikan pelayanan terbaik untuk Indonesia," ujar Aboe.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang terlalu besar untuk dikelola oleh satu kelompok tertentu. Butuh kolaborasi dari semua pihak, termasuk antara PKS dengan partai politik lainnya, baik yang berada di dalam atau di luar pemerintahan.

"Kita harus bahu membahu, kita harus saling tolong menolong, kita harus berkolaborasi untuk dapat membangun negeri ini," ujar anggota Komisi III DPR itu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement