Ahad 29 May 2022 16:24 WIB

PKS Siap Berkolaborasi Lahirkan Capres-Cawapres untuk 2024

PKS mengakui, presidential threshold 20 persen jadi kendala lahirkan pemimpin baru.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Presiden PKS Ahmad Syaikhu memberikan sambutan dalam peretemuan silahturahmi dengan PPP di DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/4). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan sekaligus menyamakan pandangan terkait langkah-langkah politik yang memihak umat.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu memberikan sambutan dalam peretemuan silahturahmi dengan PPP di DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/4). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan sekaligus menyamakan pandangan terkait langkah-langkah politik yang memihak umat.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu mengungkapkan bahwa kolaborasi merupakan salah satu kunci melahirkan kesejahteraan untuk rakyat Indonesia. Salah satu kolaborasi dapat lahir lewat kerja sama antarpartai politik dalam menyambut pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Dalam kesempatan ini menyaksikan pada PKS, simpatisan, PKS InsyaAllah siap berkolaborasi melahirkan pemimpin-pemimpin, capres-cawapres pada tahun 2024," ujar Syaikhu dalam pidato kebangsaan perayaan Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5/2022).

Baca Juga

Kendati demikian, ia melihat adanya kendala dalam melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang memiliki komitmen untuk membangun Indonesia. Salah satunya adalah ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

"Kendala tidak ada partai politik yang bisa memajukan secara leluasa kader-kadernya untuk bisa tampil menjadi pemimpin pemimpin nasional. Oleh karena itu sudah selayaknyalah kita sebagai elemen-elemen partai politik, syukur-syukur dalam era kolaborasi yang pada hari ini kita bisa melakukan judicial review terhadap ketentuan presidential threshold 20 persen ini," ujar Syaikhu.