REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub Liverpool telah secara resmi meminta penyelidikan formal atas kericuhan yang terjadi menjelang final Liga Champions di Stade de France, Paris, Ahad (29/5/2022). Hampir 68 orang ditangkap dan lebih dari 200 terluka dalam kekacauan di luar venue final Liga Champions yang menyebabkan penundaan dimulainya pertandingan antara Liverpool melawan Real Madrid.
Dalam pernyataannya, polisi mengatakan banyak penonton tanpa tiket atau memegang tiket palsu yang mengganggu akses. Mereka mencoba memasuki Stadion Stade de France dengan paksa hingga melanggar garis penjagaan.
Saat polisi turun tangan untuk membubarkan massa yang tidak memiliki tiket, dengan menyemprotkan gas air mata, pemegang tiket resmi terjebak dalam antrean selama berjam-jam. Pertandingan sempat molor selama 35 menit karena bentrok dengan penonton yang tidak bisa diatur.
"Pada malam hari, sekitar 238 orang dilaporkan mengalami luka ringan," kata pemadam kebakaran kota dikutip dari Anadoly Agency, Ahad. Beruntung tidak ada insiden besar lainnya di sekitar stadion atau di dua zona penggemar yang disiapkan untuk menampung penggemar tanpa tiket dari kedua klub.
Sekitar 100 ribu penggemar tim Spanyol dan Inggris tersebut dilaporkan berada di Paris untuk menyaksikan final epik, yang dimenangkan Real Madrid dengan 1-0 berkat gol semata wayang Vinicius Junior pada menit ke-59. Kemenangan itu mempertegas status Los Blancos sebagai klub tersukses di kompetisi kasta teratas antarklub Eropa.
Dengan torehan ini, Real Madrid tercatat telah 14 kali merebut trofi paling bergengsi antarklub Eropa tersebut. Dari jumlah koleksi trofi, dominasi Los Blancos kian terlihat jelas dengan dua kali lebih banyak juara dibanding peringkat kedua daftar klub tersukses di pentas Liga Champions, yang diduduki oleh AC Milan. Rossoneri mencatatkan raihan tujuh trofi sepanjang sejarah mereka.