Senin 30 May 2022 06:37 WIB

JK: Peran Oposisi PKS Penting Bagi Demokrasi

Posisi oposisi PKS sangat penting karena tanpa kontrol, maka tak terjadi demokrasi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI, Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengucapkan selamat atas Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, peran oposisi yang diambil oleh PKS selama dua periode merupakan posisi yang penting bagi pamerintahan.

"Posisi oposisi PKS saat ini sangat penting karena tanpa kontrol, tanpa perimbangan, tanpa keseimbangan dalam perpolitikan maka tidak akan terjadi demokrasi yang baik," ujar JK lewat video yang ditayangkan di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5).

JK menyatakan, peringatan dua puluh tahun usia PKS penting untuk mengevaluasi kerja partai. Serta, mengoreksi apa yang telah dikerjakan, belum dikerjakan, dan akan dikerjakan bagi bangsa ini.

"Kolaborasi untuk melayani Indonesia adalah tema yang menunjukkan semangat PKS. Bahwa walaupun berbeda-beda pandangan, tapi tetap bisa bekerja sama demi kemajuan bangsa," ujar JK.

Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri menjelaskan, kolaborasi atau kebersamaan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Berhasilnya kolaborasi sudah terbukti ketika berbagai elemen memiliki tujuan yang sama untuk kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah perjuangan bangsa ini membuktikan, dengan kolaborasi para santri, para pelajar, dan seluruh komponen bangsa, kita mampu merebut kemerdekaan. Kebersamaan merupakan kunci keberhasilan," ujar Salim dalam pidato kebangsaannya di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5).

Dalam menghadirkan kolaborasi tersebut, perlu ada satu titik temu yang sama dari semua pihak dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Dia mencontohkan kolaborasi antara Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir.

"Kita lihat dengan tokoh lain yang berbeda agama mereka bisa bersama-sama membangun Indonesia. Ini membuat kita saling kuat, solid untuk membangun bangsa kita," ujar Salim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement