Senin 30 May 2022 10:20 WIB

Pasukan Ukraina Bertahan di Donbas di Tengah Gempuran Rusia

Pasukan Rusia mengintensifkan serangan untuk merebuat kota Sievierodonetsk, Donbas

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Sebuah kendaraan militer berdiri di pinggir jalan di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina timur, Kamis, 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengumumkan operasi militer di Ukraina dan memperingatkan negara-negara lain bahwa segala upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah Anda lihat.
Foto: AP/Vadim Ghirda
Sebuah kendaraan militer berdiri di pinggir jalan di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina timur, Kamis, 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengumumkan operasi militer di Ukraina dan memperingatkan negara-negara lain bahwa segala upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah Anda lihat.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV - Pasukan Rusia mengintensifkan serangan dengan rentetan artileri berat untuk merebut kota utama Ukraina di wilayah tenggara Donbas. Wilayah tersebut kini merupakan prioritas tanpa syarat.

Presiden Ukraina Vlolodymyr Zelenskiyy mengatakan, pasukan Ukraina masih bertahan di kota Sievierodonetsk, Donbas. Penembakan Rusia pun masih terjadi sehingga menghancurkan semua infrastruktur penting di Sievierodonetsk.

Zelenskiyy berjanji untuk melakukan segalanya untuk bertahan dan menghalau kemajuan Rusia. "Sekitar 90 persen bangunan rusak. Lebih dari dua pertiga perumahan kota telah hancur total. Tidak ada telekomunikasi," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Menguasai Sievierodonetsk adalah tugas mendasar bagi penjajah. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menahan kemajuan ini," imbuhnya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Labrov mengatakan, pembebasan Donbas, kawasan industri yang mencakup Luhansk dan Donetsk merupakan prioritas tanpa syarat

Dalam sebuah unggahan di Facebook, pasukan Ukraina di Donbas mengatakan, pihaknya telah bertahan sepanjang hari pada Ahad (29/5/2022) waktu setempat. Pasukan Rusia menembaki 46 komunitas di wilayah Donetsk dan Luhansk dan menewaskan sedikitnya tiga warga sipil, melukai dua lainnya dan menghancurkan atau merusak 62 bangunan sipil.

Penembakan Rusia juga berlanjut di beberapa wilayah seperti di Novy Buh di Mykolaiv dan Sumy. Dewan kota di Novy Buh di wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan mengatakan, bahwa serangan rudal Rusia telah menyebabkan kerusakan besar di pusat kota.

Pertempuran untuk Sievierodonetsk, yang terletak di tepi timur Sungai Donets Siverskyi, menjadi sorotan saat Rusia meraih kemenangan lambat namun solid di bagian negara yang dekat dengan perbatasan Rusia. Setelah gagal merebut ibu kota Kiev pada fase awal perang, Rusia berusaha untuk mengkonsolidasikan cengkeramannya di Donbas, yang sebagian besar sudah dikendalikan oleh separatis yang didukung Moskow.

Rusia telah memusatkan daya tembak yang besar di daerah kecil sehingga memukul kota-kota dengan artileri dan serangan udara. Langkah Rusia ini sangat kontras dengan fase konflik sebelumnya ketika pasukannya sering tersebar tipis.

Sementara itu, pemerintah Ukraina mendesak Barat untuk menyediakan lebih banyak senjata jarak jauh untuk mengubah gelombang perang, yang sekarang memasuki bulan keempat.  Zelenskiyy juga menyuarakan harapan bahwa senjata akan diberikan dan dia mengharapkan kabar baik dalam beberapa hari mendatang.

Para pejabat AS mengatakan sistem senjata semacam itu sedang dipertimbangkan secara aktif. Analis di Institut Studi Perang di Washington mengatakan Rusia masih belum berhasil mengepung Sievierodonetsk dan militer Ukraina telah menimbulkan korban yang menakutkan pada mereka.

Pihak Ukraina sendiri mengalami kerugian serius, baik warga sipil maupun kombatan. Para analis menilai Rusia pada Sievierodonetsk telah menarik sumber daya dari medan pertempuran lain dan sebagai hasilnya mereka hanya membuat sedikit kemajuan di tempat lain.

Seorang jurnalis Reuters di daerah itu mengatakan sebuah pabrik keramik hampir hancur total di pinggiran kota Bakhmut di Donetsk. Pabrik itu membentang di jalan utama terakhir ke Sievierodonetsk dan hanya berjarak 10 km dari garis depan.

Jurnalis itu mendengar apa yang tampak seperti tembakan artileri dan pesawat Rusia menjatuhkan bom di dekat kota. Beberapa pengangkut dengan tentara Ukraina terlihat di daerah tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement