Senin 30 May 2022 11:12 WIB

Teriakan Rasis Warnai Pawai Bendera Israel di Yerusalem

Beberapa warga Israel meneriakkan slogan-slogan rasis seperti matilah orang Arab.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Ribuan nasionalis Israel melakukan pawai bendera di Old Town Yerusalem pada Ahad (29/5/2022). Beberapa dari peserta tersebut meneriakkan slogan-slogan rasis seperti
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Ribuan nasionalis Israel melakukan pawai bendera di Old Town Yerusalem pada Ahad (29/5/2022). Beberapa dari peserta tersebut meneriakkan slogan-slogan rasis seperti "Matilah orang Arab".

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Ribuan nasionalis Israel melakukan pawai bendera di Old Town Yerusalem pada Ahad (29/5/2022). Beberapa dari peserta tersebut meneriakkan slogan-slogan rasis seperti "Matilah orang Arab".

Saat pawai berlangsung, sekelompok pemuda Yahudi Ortodoks berkumpul di luar Damascus Gate mengibarkan bendera, menyanyikan lagu-lagu religius dan nasionalis. Mereka meneriakkan “bangsa Yahudi hidup” sebelum memasuki Kawasan Muslim di area itu. Salah satu kelompok besar meneriakkan “Matilah orang Arab” dan “Biarkan desamu terbakar” sebelum turun ke Old Town.

Polisi membersihkan warga Palestina dari daerah itu, yang biasanya merupakan jalan raya yang ramai. Pada satu titik, sebuah pesawat tak berawak yang mengibarkan bendera Palestina terbang di atas kepala sebelum polisi mencegatnya.

Menjelang pawai, Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan bahwa mengibarkan bendera Israel di ibu kota Israel adalah hal yang wajar. Meski dia mendesak para peserta untuk merayakannya dengan cara yang bertanggung jawab dan penuh hormat.

Bennett kemudian mengeluarkan pernyataan yang menginstruksikan polisi untuk menunjukkan tidak ada toleransi terhadap kelompok rasis. Dia menggambarkan mereka sebagai minoritas yang datang untuk membakar daerah itu dan bersumpah untuk mengadili para ekstremis yang kejam. Sedangkan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyebut kelompok rasis itu sebagai aib.

Ribuan orang biasanya mengambil bagian dalam pawai melalui Kawasan Muslim, termasuk beberapa yang meneriakkan slogan-slogan nasionalistik atau rasis terhadap orang-orang Palestina, sebelum berjalan ke Western Wall di Kawasan Yahudi di sisi lain Old City. Tahun lalu, setelah berminggu-minggu kerusuhan Israel-Palestina di Yerusalem, pihak berwenang mengubah rute pawai pada menit terakhir untuk menghindari Kawan Muslim.

Terlepas dari kerusuhan baru-baru ini, para pemimpin Israel memutuskan untuk mengizinkan parade tahun ini berlangsung di sepanjang rute tradisionalnya melalui Wilayah Muslim. Menjelang pawai, ada bentrokan kecil antara nasionalis Israel dan Palestina.

Beberapa peserta pawai menyemprotkan semprotan merica ke warga Palestina dan wartawan. Dalam satu video yang dibagikan di media sosial, seorang pria muda Yahudi menendang dan menyemprot wajah seorang perempuan Palestina yang lebih tua, membuatnya jatuh ke tanah.

Polisi juga menembakkan peluru karet dan menggunakan pentungan serta semprotan merica untuk membubarkan pengunjuk rasa Palestina dari daerah tersebut. Layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 62 orang terluka, termasuk 23 orang yang membutuhkan rawat inap.

Polisi Israel mengatakan mereka menangkap lebih dari 50 tersangka yang diduga melakukan tindakan tidak tertib atau menyerang petugas polisi. Kepolisian mengklaim terdapat lima petugas terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement