Senin 30 May 2022 14:39 WIB

Keputusan Suntik Mati untuk Paus Orca Terdampar di Prancis

Seekor paus orca yang terdampar di Sungai Seine, Prancis akan disuntik mati

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seekor paus orca yang terdampar di Sungai Seine, Prancis akan disuntik mati karena mengidap penyakit. Ilustrasi.
Foto: AFP
Seekor paus orca yang terdampar di Sungai Seine, Prancis akan disuntik mati karena mengidap penyakit. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seekor paus orca yang terdampar di Sungai Seine, Prancis, akan disuntik mati karena secara medis terbukti ia sakit parah.

"Upaya untuk mengembalikan paus ke laut gagal dan demi mencegah menambah stres pada hewan ini, keputusan yang diambil adalah menghentikan intervensi," kata pemerintah lokal Prancis, dikutip dari Reuters pada Senin (30/5/2022).

Baca Juga

Seekor paus pembunuh jantan sepanjang empat meter tersesat ke Sungai Seine sejak 16 Mei lalu, pertama kali terlihat diantara pelabuhan Le Havre dan kota Honfleur di Normandia. Ia berenang ke arah hulu hingga sampai di kota Rouen.

Pemerintah lokal mengadakan rapat dengan ilmuwan nasional maupun internasional, termasuk di antara mereka ahli mamalia, untuk mengembalikan paus orca itu ke laut. Mereka menggunakan pesawat nirawak yang mengeluarkan suara paus orca untuk memandu mamalia itu kembali ke laut. Sayangnya, upaya ini gagal.

Menurut otoritas maritim wilayah Seine, paus tidak menanggapi stimulus suara itu dengan baik. Hasil rekaman suara paus dalam upaya penyelamatan ini menunjukkan mamalia itu stres. Para ilmuwan mempelajari data yang dihasilkan upaya penyelamatan tersebut. Mereka mengambil kesimpulan, paus pembunuh ini menderita mucormycosis, atau penyakit jamur hitam.

Penyakit ini biasa ditemukan pada paus di Amerika Utara tapi belum ada di Eropa. Hasil penelitian terhadap paus orca itu menunjukkan penyakit bisa menyebar ke jantung, paru-paru, dan otak. Penyakit yang sudah menyebar ini juga menjawab mengapa respons ganjil paus terhadap stimulus suara saat upaya penyelamatan.

Ilmuwan juga melihat penyakit sudah menyebar dalam tahap lanjutan sehingga paus itu sangat menderita. Melihat kondisi mamalia tersebut, para ahli menilai solusi yang paling mungkin adalah eutanasia agar paus itu tidak sakit lagi.

"Dalam kondisi seperti ini, kelompok ahli sepakat dengan suara bulat bahwa satu-satunya cara yang paling mungkin adalah dengan eutanasia supaya mengakhiri penderitaan paus ini. Juga, untuk analisis mendalam penyakitnya," kata otoritas tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement