REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap neraca komoditas dapat membuat kegiatan pelaku usaha lebih efisien, terutama dalam perencanaan melakukan ekspor dan impor komoditas.
"Neraca komoditas diharapkan memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, dan efisien dalam merencanakan kegiatan usaha mulai dari pengajuan izin, hingga perencanaan impor maupun ekspor, dan memberikan kepastian dari proses administrasi," kata Sri Mulyani dalam Talkshow Neraca Komoditas secara daring, Senin (30/5/2022).
Dengan neraca komoditas, pelaku usaha pun dapat memantau tahapan ekspor dan impor lima komoditas yakni beras, gula, garam, daging lembu, dan ikan, secara transparan. Dengan begitu, diharapkan kepercayaan pelaku kepada pemerintah terus meningkat.
"Dengan ini efisiensi nasional akan tercapai dan daya saing perekonomian Indonesia juga akan meningkat," kata Sri Mulyani.
Neraca komoditas juga dapat digunakan untuk menjaga transparansi data komoditas ekspor dan impor yang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga sehingga konsisten satu dengan yang lain. "Kementerian dan lembaga teknis tentu dapat mengakses data dari neraca komoditas baik dari hulu hingga hilir melalui satu dashboard yang sama yakni sistem nasional neraca komoditas (SNNK)," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan akan terus melakukan perbaikan implementasi neraca komoditas seiring dengan reformasi birokrasi yang terus dijalankan pemerintah untuk mempermudah pelaku usaha. "Terkait dengan perbaikan pelaksanaan neraca komoditas, tentu kita perlu terus meningkatkan cakupannya tidak hanya bersifat nasional tapi juga diharap bisa capture sisi regional. Dan dengan makin luas cakupan neraca komoditas, manfaatnya juga akan semakin terasa termasuk dalam mengintegrasikan global supply chain information," kata dia menjelaskan.