REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel tengah memainkan peran merayakan hari penaklukan Palestina 1967. Israel menggelar pawai dengan mengibarkan bendera mereka.
Kepresidenan Palestina mengatakan Israel sedang bermain api. Belum redanya situasi dengan berbagai insiden mematikan, Israel kembali menyulut api dan menciptakan ketegangan berulang.
Negara perampas tanah itu menganggap dan mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya. Memalukan, padahal itu jelas-jelas ditolak oleh internasional dan Palestina.
Yerusalem Timur telah diduduki Israel dan dianggap sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Pawai dimulai dan anak-anak Israel berdiri, bernyanyi dan menari, membawa bendera dan bermain drum saat mereka menuju ke Muslim Quarter.
"Hidup orang-orang Israel!" begitulah salah satu dari teriakan anak-anak itu.
Beberapa keluarga Yahudi Israel termasuk di antara kerumunan, membawa kursi dorong menuruni tangga sempit. Ada banyak polisi Israel, beberapa dengan membawa anjing penjaga.
Tapi di ruang ini di mana biasanya ada banyak orang Palestina yang melakukan bisnis mereka atau duduk di tangga pada waktu itu, hanya ada segelintir jurnalis Palestina. Sebelumnya, ada konfrontasi kekerasan antara warga Palestina dan polisi Israel di sebuah situs suci di Kota Tua.
Tak lama setelah itu, ratusan pengunjung Yahudi, termasuk anggota parlemen sayap kanan, naik ke puncak bukit. Beberapa orang menari, mengibarkan bendera Israel, dan membungkuk untuk berdoa sebelum dihentikan oleh polisi.