Senin 30 May 2022 20:49 WIB

Wamen BUMN Sebut IFG Bakal Akuisisi Mandiri Inhealth Tahun Ini

Saat ini sekitar 70 persen saham Mandiri Inhealth dipegang oleh Bank Mandiri.

Red: Nidia Zuraya
Pekerja melintas didepan Customer Service IFG Life di Jakarta (ilustrasi). Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan holding asuransi BUMN, Indonesia Financial Group (IFG) akan mengambil alih anak usaha PT Bank Mandiri Tbk, yakni Mandiri Inhealth pada tahun ini.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja melintas didepan Customer Service IFG Life di Jakarta (ilustrasi). Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan holding asuransi BUMN, Indonesia Financial Group (IFG) akan mengambil alih anak usaha PT Bank Mandiri Tbk, yakni Mandiri Inhealth pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan holding asuransi BUMN, Indonesia Financial Group (IFG) akan mengambil alih anak usaha PT Bank Mandiri Tbk, yakni Mandiri Inhealth pada tahun ini."Kami akan ambil sebagian sahamnya melalui pembelian oleh IFG," ujar Kartika dalam Konferensi Pers usai IFG Conference 2022 di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Ia menjelaskan saat ini sekitar 70 persen saham Mandiri Inhealth dipegang oleh Bank Mandiri. Adapun aksi korporasi ini menjadi salah satu rencana yang sudah dicanangkan Kementerian BUMN untuk menambah keanggotaan IFG.Direktur Utama IFG Robertus Bilitea menambahkan, pengambil alihan Mandiri Inhealth itu dilakukan guna memperkuat asuransi di sektor kesehatan.

Baca Juga

"Dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) kami sudah jalan dan dengan Mandiri ini akan kami konsolidasikan dan diskusikan detailnya nanti," ungkap Robertus dalam kesempatan yang sama.

Sementara untuk asuransi umum, kata dia, saat ini kolaborasi telah dilakukan dengan beberapa anggota IFG seperti PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) melalui pembentukan konsorsium bersama untuk memastikan mereka bisa menggaet pasar.Sedangkan untuk peran PT Jasa Raharja akan diperkuat untuk tetap berfokus di asuransi sosial.

Dari sisi pengelolaan investasi, Robertus menjelaskan IFG memiliki suatu ekosistem yang kuat, seperti PT Bahana Sekuritas dan PT Bahana TCW Investment Management yang akan memberikan bimbingan dan kebijakan kepada perusahaan-perusahaan asuransi di dalam holding BUMN tersebut.

Dengan demikian, seluruh anggota IFG tersebut bisa mengelola investasinya agar lebih terukur dan memberikan imbal hasil maksimal bagi perusahaan asuransi yang memenuhi kewajiban terhadap pemegang polis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement