Pemkot Mojokerto Berikan Kurikulum Pendidikan Karakter pada Siswa

Red: Muhammad Fakhruddin

Pemkot Mojokerto Berikan Kurikulum Pendidikan Karakter pada Siswa (ilustrasi).
Pemkot Mojokerto Berikan Kurikulum Pendidikan Karakter pada Siswa (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Maulana Surya

REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, memberikan kurikulum pendidikan karakter pada siswa sebagai upaya dalam membentengi generasi penerus bangsa dari berbagai bentuk kenakalan remaja.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, upaya yang dilakukan tersebut salah satunya dengan menyusun Kurikulum Kecakapan Dasar (KKD) keagamaan "penguatan program Ning Ita di Sekolah" atau Peningkatan Iman dan Taqwa di sekolah.

"Era keterbukaan informasi saat ini pendidikan karakter melalui penanaman dan implementasi keagamaan menjadi poin penting yang harus dikuatkan sebagai benteng dari kenakalan remaja," katanya saat memberikan arahan kepada 60 guru agama dan anggota Forum Komunikasi Pendidikan Al-Quran (FKPQ) di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto.

Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini menjelaskan, pendampingan terhadap anak tidak mungkin dilakukan selama 24 jam. "Satu - satunya cara untuk membentengi dari hal negatif tersebut adalah penanaman pendidikan karakter melalui penanaman dan implementasi keagamaan sejak dini," ujarnya.

Baca Juga

Ia berharap, program Ning Ita di sekolah sebagai salah satu upaya penanaman pendidikan karakter melalui pendidikan keagamaan akan terus lanjut mulai dari tingkat PAUD hingga SMA. "Program ini harus terus dilanjutkan, harus dilakukan secara bersama-sama agar tidak ada celah untuk hal negatif masuk kepada anak-anak kita," ucapnya.

Menurutnya, dengan upaya yang masif, diharapkan mampu membentengi generasi penerus bangsa dari hal - hal negatif seiring dengan era keterbukaan informasi dan digitalisasi. Sehingga, mampu mewujudkan cita-cita Indonesia generasi emas di tahun 2045.

Amin Wachid selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto menjelaskan penguatan program Ning Ita di sekolah, penyusunan KKD Keagamaan juga diharapkan agar tidak terjadi tumpang tindih antara program kecakapan dasar keagamaan dan program Ning Ita di Sekolah.

"Harapan kami agar tidak ada tumpang tindih, bahkan kalau bisa akan bisa memperkuat peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa di sekolah," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Pakar Ungkap Alasan Rendahnya Literasi Digital Masyarakat Indonesia

Nadiem: Kurikulum Merdeka Bisa Tekan Learning Loss Hingga 50 Persen

Membangun Mahasiswa Bervisi Sosial Melalui Kurikulum Apresiatif (2)

Harapan Kurikulum Baru 2022

BPIP Sebut Salam Pancasila akan Masuk dalam Kurikulum Pendidikan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark