Senin 30 May 2022 22:17 WIB

Cegah Stunting, Pemkot Sukabumi Luncurkan Aksi Remaja Cegah Stunting

Isu stunting masih jadi perhatian karena data menunjukkan angka stunting masih tinggi

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Suasa pembentukan kader posyandu anti stunting di Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, (ilustrasi)
Foto: riga nurul iman
Suasa pembentukan kader posyandu anti stunting di Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi meresmikan aksi remaja cegah stunting di Lapang Merdeka, Senin (30/5/2022). Gerakan ini sebagai upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting.

Pada momen tersebut juga dilaunching puskesmas remaja dan komitmen bersama forkopimda Kota Sukabumi dalam mencegah stunting. '' Alhamdulillah Untuk stunting di Kota Sukabumi dari target yang telah ditetapkan yakni 14 persen, Insya Allah bisa dicapai,'' kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada wartawan selepas acara.

Baca Juga

Rencananya, Kota Sukabumi menargerkan angka stunting bisa turun mencapai sembilan persen. Bahkan pada 2024 diharapkan zero stunting dalam artian tidak ada lagi kasus baru stunting. '' Acara ini kali pertama melibatkan peserta dengan jumlah cukup banyak karena pandemi sudah melandai, namun menandakan pandemi belum selesai minimal penggunaan masker masih,'' ujar Fahmi.

Ia mengatakan isu stunting masih jadi perhatian karena data dan fakta menunjukkan masih cukup tinggi termasuk di Indonesia. Stunting  adalah gangguan tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi kronis yang jadi isu utama. Itulah sebabnya pemerintah berkolabaorasi baik pemda, TNI, dan Polri termasuk swasta dan media bersama-ama menekan angka stunting.