Senin 30 May 2022 23:49 WIB

Pencuri Telepon Seluler Ibu Kandung Dibebaskan

Polisi menerapkan keadilan restoratif kepada tersangka pencuri handphone ibunya.

Ilustrasi. Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, membebaskan seorang pelajar, tersangka pencuri telepon seluler (handphone) milik ibu kandungnya, melalui penerapan keadilan restoratif.
Foto: istimewa
Ilustrasi. Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, membebaskan seorang pelajar, tersangka pencuri telepon seluler (handphone) milik ibu kandungnya, melalui penerapan keadilan restoratif.

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, membebaskan seorang pelajar, tersangka pencuri telepon seluler (handphone) milik ibu kandungnya, melalui penerapan keadilan restoratif. Tersangka yang menerima keadilan restoratif tersebut ialah AS (19), warga Kelurahan Air Rambai, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, berstatus pelajar SLTA.

"Awalnya orang tua pelaku kehilangan handphone dan belum tahu siapa pelakunya. Oleh petugas dilakukan penyelidikan dan didapati bahwa yang mengambil HP tu adalah anak kandung sendiri," kata Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan diwakili Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong AKP Sampson Sosa Hutapea di Mapolres Rejang Lebong, Senin (30/5/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan kasus pencurian ponsel merek Oppo A54 warna biru milik korban berinisial A, ibu kandung pelaku, terjadi pada 16 Maret 2022. Kejadian bermula saat korban tengah memasak di dapur dan HP diletakkan di atas lemari dalam kamar.

Namun tidak lama berselang, HP tersebut hilang. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat.

Setelah diselidiki, kata dia, diketahui pelakunya adalah anak korban sendiri. Pada Rabu (25/5/2022) sekitar pukul 18.30 WIB pelaku diamankan saat berada di Kelurahan Kepala Siring, Kecamatan Curup Tengah.

Dalam kasus tersebut, tambah dia, polisi menerapkan Peraturan Polri (Perpol) No.8/2021, tentang Restorative Justice. Kasusnya tersebut memenuhi persyaratan untuk dihentikan penyidikannya dengan pertimbangan korban sudah mencabut laporannya.Kemudian pelaku sudah mengembalikan hak-hak korban, korban dan pelaku sudah sepakat berdamai, serta penyidik dalam perkara ini melihat asas kemanusiaan dan keadilan sehingga bisa diselesaikan di luar pengadilan.

Tersangka setelah mendapatkan keadilan restoratif dan sebelum pulang ke rumah, di hadapan petugas dan wartawan melakukan sujud kepada ibunya serta menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement