REPUBLIKA.CO.ID, Dengan mengenakan kaos berwarna oranye bertuliskan tahanan Polresta Cirebon, dan kedua tangan diborgol TR (17 tahun) hanya bisa tertunduk lesu saat dihadapkan ke depan awak media. Matanya nanar, dia tidak percaya harus berurusan dengan pihak keamanan, karena kenakalan yang diperbuatnya beberapa bulan lalu.
Sambil tertunduk, dia menjawab pertanyaan yang dilontarkan seorang jurnalis terkait keterlibatannya dengan kawanan geng motor sering membuat onar di Kabupaten Cirebon. TR mengaku, dia bergabung dengan salah satu geng motor karena lingkungan sekitar yang memang mendukung untuk itu.
Hampir dua tahun dia mengenakan seragam geng motor XTC. Selama menjadi anggota geng motor, TR mengaku, kerap melakukan tawuran sesama geng motor lainnya, karena menurutnya ketika benderanya berbeda, maka itu adalah musuh.
"Kalau benderanya lain, itu adalah musuh, sehingga sering terlibat tawuran," kata TR (17) saat menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis.
Bahkan kasus yang membuatnya menjadi pesakitan itu dikarenakan tawuran antargeng motor XTC dan M2r moonraker pada akhir tahun 2021 lalu. TR tidak hanya seorang diri, polisi juga menangkap anggota geng motor RPM berinisial S, yang bersangkutan juga terlibat dalam aksi penganiayaan kepada sesama geng motor.
Tidak jauh berbeda dengan TR, S menjadi anggota geng motor dikarenakan lingkungan serta ketertarikannya dengan menjadi anggota. sehingga, dia pun terjerat pergaulan yang salah.