Selasa 31 May 2022 10:27 WIB

Sri Mulyani Dorong Agenda Keuangan Berkelanjutan Melalui Forum G20

Institusi keuangan bisa jadi aktor primer mempromosikan menuju ekonomi berkelanjutan.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pemerintah menyampaikan melalui forum G20 Indonesia berupaya untuk mendorong perkembangan keuangan berkelanjutan sebagai salah satu agenda prioritas.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pemerintah menyampaikan melalui forum G20 Indonesia berupaya untuk mendorong perkembangan keuangan berkelanjutan sebagai salah satu agenda prioritas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah menyampaikan melalui forum G20 Indonesia berupaya untuk mendorong perkembangan keuangan berkelanjutan sebagai salah satu agenda prioritas. Semisal mengembangkan satu instrumen yang ramah lingkungan dan mengarahkan investasi menuju sektor-sektor bisnis berkelanjutan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, institusi keuangan dapat menjadi aktor primer dalam mempromosikan transisi menuju ekonomi yang berkelanjutan melalui pendanaan yang berkelanjutan. "Selain itu melalui Presidensi G20 Indonesia berusaha untuk mendorong perkembangan keuangan keberlanjutan sebagai salah satu dari agenda prioritas kita," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga

Dia menyebutkan, agenda tersebut difokuskan pada tiga hal. Yaitu mengembangkan satu transisi terhadap suatu kerangka keuangan, dan meningkatkan aksesibilitas dan kemampuan dari instrumen keuangan keberlanjutan.

"Juga, mengeksplorasi berbagai macam kebijakan yang dapat mendorong dan memperhalus transisi menuju sektor keuangan yang berkelanjutan," ucap Sri Mulyani.

Sejauh ini, kata Sri Mulyani, diskusi G20 terkait keuangan berkelanjutan telah mencapai suatu kesepakatan bahwa perlu untuk bisa mengekspansi investasi dan juga kegiatan transisi. Khususnya mengenai transisi sektor-sektor emisi tinggi menjadi lebih ramah lingkungan.

"Negara-negara berkembang umumnya membutuhkan dana yang sangat banyak sehingga agenda pembangunan negara-negara itu selaras dengan target-target perubahan iklim," ucapnya.

Dari sisi lain, sektor swasta juga mengakui adanya investasi yang berkelanjutan sebagai bagian dari kontribusi mereka terhadap komitmen perubahan iklim. Maka itu, kata Sri Mulyani, G20 mengakui satu keperluan untuk menciptakan satu kerangka kerja agar bisa mendorong lebih banyak pendanaan terhadap transisi ini.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement