REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menjelaskan bahwa jika seseorang berbuat salah karena kebodohan atau ketidaktahuan, kemudian segera bertaubat untuk memperbaiki diri. Maka Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang akan mengampuninya. Hal ini dijelaskan dalam Surah An-Nahl Ayat 119 dan tafsirnya.
ثُمَّ اِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِيْنَ عَمِلُوا السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ وَاَصْلَحُوْٓا اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ
Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS An-Nahl: 119)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama ayat ini menerangkan, Allah yang menjelaskan kebesaran rahmat dan kasih sayang kepada hamba-Nya dengan memberi pengampunan bagi yang melakukan kejahatan pada umumnya, baik kejahatan berbuat nista kepada Allah maupun tindakan kejahatan dan maksiat lainnya.
Akan tetapi, Allah SWT mengaitkan beberapa ketentuan untuk memperoleh kasih dan pengampunan-Nya itu. Pertama, orang yang melakukan kejahatan karena kejahilan atau ketidaktahuannya terhadap hukum-hukum agama. Dia tidak tahu bahwa yang dilakukannya itu menyalahi perintah agama di samping memberi kemudharatan bagi dirinya sendiri.
Kedua, timbul dalam dirinya rasa penyesalan yang mendalam sesudah melakukan kejahatan, lalu mengucapkan istigfar dan segera bertobat kepada Allah SWT. Tobat tidak boleh ditunda-tunda sesudah dia menyadari kesalahannya, karena hal demikian merusak iman dan jiwanya.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS An-Nisa': 17)
Ketiga, melakukan amal saleh dan menjauhi larangan Allah sebagai bukti dari penyesalannya. Dengan niat yang kuat dan hati yang tegar berjanji tidak lagi mengulangi kejahatan yang pernah dilakukan serta bertekad untuk taat kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman, "Dan barang siapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya." (QS Al-Furqan: 71)