Selasa 31 May 2022 12:41 WIB

Satgas Awasi Ledakan Kasus Covid-19 di Bandung Pascalebaran

Kasus Covid-19 di Kota Bandung relatif terkendali.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Warga beraktivitas di Taman Sejarah Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (18/5/2022). Satgas Covid-19 Kota Bandung tengah mengawasi penyebaran kasus selama 35 hari pascalebaran 1443 Hijriah.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga beraktivitas di Taman Sejarah Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (18/5/2022). Satgas Covid-19 Kota Bandung tengah mengawasi penyebaran kasus selama 35 hari pascalebaran 1443 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satgas Covid-19 Kota Bandung tengah mengawasi penyebaran kasus selama 35 hari pascalebaran 1443 Hijriah. Tren kasus Covid-19 sejauh ini relatif terkendali dengan angka harian di bawah 10 dan keterisian tempat tidur bagi pasien atau BOR mencapai 5,7 persen.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19 meski kasus berada di bawah 10. Ia mengklaim kasus Covid-19 di Kota Bandung relatif terkendali.

Baca Juga

"Sekarang yang terpapar yang kena itu ada walau di bawah 10 kasus ini menjadi kewaspadaan bahwa Covid-19 belum selesai. (Covid-19) sangat terkendali positivity rate kita 0,35, BOR 5,7 persen kecil banget," ujarnya, Selasa (31/5/2022).

Ia melanjutkan pihaknya pun masih memantau penyebaran Covid-19 selama 35 hari pasca libur panjang lebaran 1433 kemarin. Pihaknya berharap tidak terjadi kenaikan kasus.

"Saya masih mencermati pasca-libur panjang, saya rapat evaluasi dengan dinkes itu ada 35 hari setelah pasca ini. Mudah-mudahan tidak terjadi yang diinginkan," katanya.

Asep mengatakan masa inkubasi virus Covid-19 diperkirakan berlangsung selama 35 pascalebaran. Sebab, masyarakat beraktivitas tidak dalam kondisi waktu yang sama.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan penyebaran Covid-19 masih terkendali. Ia berharap tidak terjadi ledakan kasus pascalebaran 1443 Hijriah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement