REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan menemukan hiu hidup di kawah gunung bawah laut Kavachi. Hiu Kavachi terletak di laut di Australia dan Papua Nugini, di lepas pantai Kepulauan Solomon.
Gunung berapi Kavachi bawah laut di Kepulauan Solomon telah dijuluki sharkcano setelah para ilmuwan menemukan hiu yang hidup di perairan super panas gunung berapi.
Kavachi mulai meletus pada Oktober 2021. Data satelit dari April dan Mei 2022 mengungkapkan air yang berubah warna di dekat gunung berapi, yang menunjukkan aktivitas erupsi.
Pada tanggal 14 Mei, NASA Earth Observatory merilis foto satelit yang menggambarkan air berwarna kecoklatan yang naik dari Kavachi. Letusan besar terakhir gunung berapi terjadi pada tahun 2014 dan 2007, meskipun meletus hampir terus-menerus. Penduduk di daerah itu sering melaporkan melihat uap dan abu. Penemuan hiu yang tinggal di kawah gunung berapi membuat para peneliti khawatir.
Apa yang terjadi di dalam sharkcano?
Selama ekspedisi ilmiah ke Kavachi pada tahun 2015, para ilmuwan menemukan dua spesies hiu, termasuk hiu martil, yang tinggal di kawah yang terendam.
Menurut para peneliti, partikel partikulat, fragmen batuan vulkanik, dan belerang biasanya ditemukan di gumpalan bawah laut dari air asam yang sangat panas, seperti yang berasal dari Kavachi. Peneliti juga menemukan koloni mikroba yang berkembang biak di belerang.
Kavachi terletak 15 mil (24 kilometer) selatan Pulau Vangunu. Daerah ini, yang termasuk Kepulauan Solomon, merupakan zona subduksi aktif di mana dua lempeng bertabrakan.
Saat ini, puncak Kavachi berada 65 kaki (20 meter) di bawah permukaan laut. Pada kedalaman sekitar 3/4 mil, dasar gunung berapi terletak di dasar laut (1,2 kilometer).
NASA menjelaskan bahwa, gunung berapi menghasilkan lava yang berkisar dari basaltik, yang kaya akan magnesium dan besi, hingga andesit, yang mengandung lebih banyak silika. Ia dikenal memiliki letusan freatomagmatik dimana interaksi magma dan air menyebabkan letusan eksplosif yang mengeluarkan uap, abu, fragmen batuan vulkanik.