Inkindo Diharap Ikut Berperan Tangani Problem Banjir Rob
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Banjir Rob masih menggenangi kawasan berikat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/5/2022). Pekerja mulai masuk kembali untuk membersihkan pabrik sisa banjir rob akibat tanggul jebol. Meski banjir mulai surut, beberapa titik di Pelabuhan Tanjung Emas masih tergenang air rob dengan ketinggian maksimal sepinggang orang dewasa. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Jawa Tengah diharapkan ikut beperan dalam upaya menyelesaikan persoalan banjir rob di wilayah pantai utara (pantura) Jateng.
Inkindo diharapkan ikut memberikan masukan serta pemikirannya terkait penanggulangan rob yang hingga saaat ini menjadi problem serius di wilayah pantura.
Puncaknya setelah melihat kasus tembok penahan air laut di kawasan berikat Lamicitra kompleks Pelabuhan Tanjung Emas, beberapa waktu lalu.
“Sehingga saat puncak pasang limpasan air laut dan rob menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas hingga berdampak pada terganggunya produktivitas dan layanan pelabuhan,” katanya, saat menghadiri acara Musyawarah Inkindo Provinsi Jateng di Hotel Gumaya, Selasa (31/5/2022).
Gubernur juga menceritakan, berdasarkan pengamatan langsung di lokasi maupun laporan perkembangan pascakejadian, penanganan banjir rob itu tidak dapat dilakukan dengan cepat.
“Penanganan yang dilakukan masih menggunakan cara lama yang terkesan lambat untuk tindakan darurat awal ketika terjadi bencana,” jelasnya.
Maka, lanjut gubernur, Inkindo telah diberi ‘pekerjaan rumah’ soal banjir rob, terkait dengan penanggulangan secara fisik seperti apa yang dapat dilakukan denggan cepat.
“Sebab kita tidak hanya butuh teknologi baru, namun juga butuh referensi baru dan saya kira Inkindo yang menurut saya punya kesempatan untuk bisa mendesain dan merumuskan bisa diaplikasikan dengan nyata dalam penanganan problem rob ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Ganjar juga mengatakan, peran konsultan dalam pembangunan infrastruktur sangat penting agar hasilnya sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
Menurutnya, yang dibutuhkan sekarang adalah kepekaan-kepekaan semua pihak terhadap kehendak rakyat yang berekspektasi tinggi terhadap pekerjaan fisik yang ada di negeri ini.
Maka peran konsultan sangat penting untuk memberikan desain terbaik, gagasan, serta pengawasan yang terbaik. Sebab desain dan pengawasan terbaik akan menghindarkan pekerjaan atau proyek pembangunan dari hasil yang tidak sesuai perencanaan.
Dalam kegiatannya di daerah, gubernur juga kerap menemukan adanya pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Misalnya pembangunan SMA Negeri di Tawangmangu yang sempat viral di media sosial.
Yang terbaru adalah bangunan puskesmas di Kabupaten Cilacap yang sudah sudah rusak meski belum digunakan. “Itu baru sekian contoh, yang lain masih banyak lagi di Jateng ini,” tambahnya.
Gubernur juga mencontohkan pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah pusat, seperti jalan Tol Trans Jawa. Di mana di ruas Batang sampai Tegal ketika dilalui dengan kecepatan tertentu mobil seakan melompat.
Maka, masih menurut Ganjar, peran konsultan menjadi makin besar dan sangat ditunggu. “Dalam beberapa kasus tersebut apakah kemudian konsultan bisa meminimalkan, tentu sangat kita tunggu,” tegasnya.