REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals ditargetkan bakal mulai diproduksi masal pada Juli 2022. Produk buatan dalam negeri ini pun direncanakan bakal diluncurkan pada September 2022.
Direktur Utama (Dirut) PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman menjelaskan, pengembangan Vaksin Merah Putih kini sedang dalam tahap uji klinis fase 1 dan 2. Adapun uji klinis fase 3 ditargetkan bakal dimulai pada 6 Juni 2022.
Setelah uji klinis rampung, Sudirman berharap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa menerbitkan emergency use authorization (UEA) pada Agustus 2022. "Produksi massal Vaksin Merah Putih bisa kita lakukan bulan Juli 2022 walaupun kita belum mendapatkan UEA," kata Sudirman dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Jika semua perencanaan tersebut berjalan lancar, lanjut dia, maka Vaksin Merah Putih dapat dirilis pada awal September 2022. "Kita berharap September 2022 kita bisa lakukan produk rilis yang pertama," ujarnya.
Sementara itu, Vaksin Merah Putih lainnya yang dikembangkan Lembaga Eijkman bersama PT Bio Farma, saat ini baru selesai dilakukan uji imunogenisitas terhadap hewan. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait waktu pelaksanaan uji praklinik serta uji klinik 1, 2, dan 3.
Untuk diketahui, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dilebur ke dalam BRIN per September 2021. "Dari informasi terakhir yang kami terima dari Eijkman, saat ini proposal praklinis dan uji klinisnya sedang dievaluasi oleh BRIN," ujar Honesti dalam kesempatan sama.