REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam pertemuan negara-negara adidaya di Washington, D.C, Presiden Amerika Serikat (AS) George H.W. Bush dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev menandatangani perjanjian bersejarah. Dua pemimpin dunia itu sepakat mengakhiri produksi senjata kimia.
Dikutip dari History.co, Selasa (31/5/2022) pada 1 Juni 1990 Bush dan Gorbachev juga sepakat untuk memulai untuk menghancurkan cadangan senjata kimia masing-masing. Berdasarkan perjanjian tersebut proses penghancuran senjata kimia kedua negara akan diawasi.
Perjanjian tersebut menyerukan AS dan Uni Soviet untuk mengurangi senjata kimia mereka sebanyak 80 persen. Langkah ini bagian dari upaya menciptakan perubahan yang akan mendorong negara-negara yang lebih kecil untuk berhenti menyimpan dan menggunakan senjata yang sangat mematikan tersebut.
Senjata kimia pertama kali dikembangkan selama Perang Dunia I, hingga tahun 1990-an banyak negara yang memiliki teknologi tersebut. Seperti Irak yang terlibat dalam perang senjata kimia pada tahun-tahun sebelum perjanjian Bush-Gorbachev.
AS dan Rusia mulai menghancurkan senjata kimia mereka pada awal tahun 1990-an. Pada tahun 1993 AS, Rusia dan 150 negara lainnya menandatangani perjanjian komprehensif untuk melarang senjata kimia. Senat AS meratifikasi perjanjian itu pada tahun 1997