REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Pemerintah Brasil mengatakan setidaknya 106 orang tewas dan 10 lainnya masih hilang dalam bencana banjir. Sementara hujan deras masih mengguyur kota-kota di sebelah utara negara itu selama enam hari berturut-turut.
Gubernur Negara Bagian Pernambuco, Paulo Camara, mengatakan prioritas pemerintahnya adalah menemukan orang-orang yang masih hilang karena longsor dan banjir.
"Kami tidak akan berhenti sampai menemukan yang hilang, ini titik paling penting saat ini," kata Camara pada media setempat, Rabu (1/6/2022).
Di media sosial Twitter Pertahanan Sipil Nasional memperingatkan kemungkinan "sangat tinggi" banjir di Pernambuco. Termasuk di ibu kotanya Recife.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengunjungi negara bagian itu Selasa (31/5/2022) kemarin dan terbang di atas daerah-daerah yang terdampak. Ia berjanji mengirimkan bantuan pada keluarga yang terdampak bencana.
Banjir besar ini merupakan yang keempat dalam lima bulan terakhir. Memperlihatkan buruknya perencanaan tata kota di pemukiman masyarakat pendapatan rendah di seluruh Brasil dimana pemukiman kumuh kerap didirikan di pinggir bukit yang resiko longsornya tinggi.
Pada akhir Desember dan awal Januari lalu lusinan orang tewas dan puluhan ribu lainnya terpaksa mengungsi setelah hujan mengguyur deras Negara Bagian Bahia. Setidaknya 18 orang tewas dalam banjir di Negara Bagian Sao Paulo pada Januari sementara satu bulan kemudian hujan deras di Rio de Janeiro menewaskan 230 orang.