Rabu 01 Jun 2022 13:44 WIB

Yellen Akui Salah Tentang Inflasi AS

Yellen menyatakan, ada guncangan besar dan tak terduga pada ekonomi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Selasa (31/5/2022) bahwa dia telah salah di masa lalu tentang jalur inflasi yang akan diambil.
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Selasa (31/5/2022) bahwa dia telah salah di masa lalu tentang jalur inflasi yang akan diambil.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Selasa (31/5/2022) bahwa dia telah salah di masa lalu tentang jalur inflasi yang akan diambil. Namun, Yellen mengatakan menjinakkan kenaikan harga-harga adalah prioritas utama Pemerintahan Presiden Joe Biden dan dia mendukung tindakan The Federal Reserve untuk mencapai itu.

Ditanya dalam sebuah wawancara CNN, apakah Yellen salah untuk mengecilkan ancaman inflasi yang ditimbulkan dalam pernyataan publik selama setahun terakhir, Yellen mengatakan: "Saya pikir saya salah tentang jalur yang akan diambil inflasi."

Baca Juga

"Seperti yang saya sebutkan, ada guncangan besar dan tak terduga pada ekonomi. Kondisi itu kemudian telah mendorong harga-harga energi, pangan, dan hambatan rantai pasok yang telah mempengaruhi ekonomi kita dengan buruk yang pada saat itu tidak saya pahami sepenuhnya," kata Yellen menambahkan.

Ia menjelaskan, guncangan itu mulai dari invasi Rusia ke Ukraina hingga penguncian Covid-19 baru-baru ini di China. "Jadi, guncangan ekonomi terus berlanjut, tetapi inflasi menjadi perhatian utama Presiden Biden," kata Yellen.

Kata Yellen, Biden sendiri sangat yakin dan mendukung independensi The Fed untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Biden sebelumnya pada Selasa (31/5/2022) bertemu dengan Ketua Fed Jerome Powell dan menggarisbawahi bahwa dia "menghormati independensi Federal Reserve," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Yellen mengatakan pemerintahan Biden mengambil tindakan untuk mencoba melengkapi upaya Fed dengan mengurangi biaya obat resep dan perawatan kesehatan dan dengan mendorong proposal di Kongres untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Sementara dia mengatakan penurunan baru-baru ini dalam data inflasi inti menggembirakan, dia mencatat bahwa harga minyak tetap tinggi dan Eropa sedang mengerjakan rencana untuk melarang impor minyak Rusia.

"Kami tidak bisa mengesampingkan guncangan lebih lanjut," kata Yellen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement