REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Otoritas kesehatan Hungaria pada Selasa (31/5/2022) mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet mereka pada seorang pria berusia 38 tahun. Penyakit tersebut tidak mudah menyebar dan hanya melalui kontak erat, menurut kepala petugas medis Cecilia Muller saat konferensi pers.
Muller menjelaskan, cacar monyet berlangsung selama dua sampai empat pekan dan bisa menyebar dengan lebih cepat pada pasien penderita gangguan imun dan ibu hamil. Muller menegaskan bahwa pasien cacar monyet harus diisolasi selama menjalani penyembuhan.
"Kita perlu memberikan perhatian pada kasus-kasus ini untuk menentukan diagnosis awal. Kita perlu memahami gejalanya. Jika seseorang terkena penyakit yang mencurigakan, silakan datang ke dokter," kata Muller.
Meskipun cacar monyet paling banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat, penyakit tersebut perlahan-lahan muncul di negara-negara non endemik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa ada 257 kasus terkonfirmasi cacar monyet dan 120 kasus suspek di 23 negara, di mana virus tersebut bukanlah endemi.
WHO pada Selasa memperingatkan bahwa penularan lebih lanjut dari cacar monyet di Eropa dan tempat lainnya selama musim panas ini kemungkinan akan tinggi.