Rabu 01 Jun 2022 15:40 WIB

Pria Berusia 38 Tahun Jadi Pasien Pertama Cacar Monyet di Hungaria

Pasien pertama kasus cacar monyet di Hungaria adalah seorang pria berusia 38 tahun.

Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Hungaria mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet.
Foto: Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via
Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Hungaria mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Otoritas kesehatan Hungaria pada Selasa (31/5/2022) mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet mereka pada seorang pria berusia 38 tahun. Penyakit tersebut tidak mudah menyebar dan hanya melalui kontak erat, menurut kepala petugas medis Cecilia Muller saat konferensi pers.

Muller menjelaskan, cacar monyet berlangsung selama dua sampai empat pekan dan bisa menyebar dengan lebih cepat pada pasien penderita gangguan imun dan ibu hamil. Muller menegaskan bahwa pasien cacar monyet harus diisolasi selama menjalani penyembuhan.

Baca Juga

"Kita perlu memberikan perhatian pada kasus-kasus ini untuk menentukan diagnosis awal. Kita perlu memahami gejalanya. Jika seseorang terkena penyakit yang mencurigakan, silakan datang ke dokter," kata Muller.

Meskipun cacar monyet paling banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat, penyakit tersebut perlahan-lahan muncul di negara-negara non endemik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa ada 257 kasus terkonfirmasi cacar monyet dan 120 kasus suspek di 23 negara, di mana virus tersebut bukanlah endemi.

WHO pada Selasa memperingatkan bahwa penularan lebih lanjut dari cacar monyet di Eropa dan tempat lainnya selama musim panas ini kemungkinan akan tinggi.

sumber : Antara, Xinhua
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement