Kamis 02 Jun 2022 05:35 WIB

Pengamat: Silaturahmi Prabowo dan Paloh Bangun Poros Politik 2024

Ada tiga indikator untuk melihat apakah Nasdem cocok dengan Gerindra.

Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan yang berlangsung hampir lima jam tersebut salah satunya membahas mengenai kemajuan bangsa dan negara.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan yang berlangsung hampir lima jam tersebut salah satunya membahas mengenai kemajuan bangsa dan negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai pertemuan antara Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai NasDemSurya Palohmerupakan bentuk penjajakan. Hal itu membangun poros politik menjelangPilpres 2024.

"Saya kira, silaturahmi Prabowo ke NasDem untuk membangun poros politik dalam Pilpres 2024. Silaturahmi ini setidaknya untuk saling memahami visi dan power sharing kekuasaan jika mereka gabung dalam satu poros politik," kata Arif di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Salah satu yang melandasi pertemuan tersebut, kata Arif, bisa jadi karena kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan cukup bersinar hingga membuat Surya Paloh kepincut."Kinerja Menhan Prabowo relatif bagus, sehingga boleh jadi menjadi daya tarik NasDem untuk berkoalisi; selain memang elektabilitas Prabowo juga tinggi," tambahnya.

Terkait cocok atau tidaknya poros koalisi yang akan dibentuk PartaiNasDem dan Partai Gerindra, menurutnya ada sedikitnya tiga indikator."Saya kira cocok atau tidak bergantung visi, probabilitas kemenangan, dan power sharing. Dilihat dari tiga indikator ini, mereka bisa kerja sama membangun poros politik," jelasnya.