REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi bersama anak yatim piatu menggelar doa bersama untuk keselamatan anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yakni Emmeril Khan Mumtadz atau akrab disapa Eril yang terbawa arus Sungai Aaree di Swiss.
"Doa bersama ini sebagai upaya mengetuk pintu langit agar Allah SWT memberikan ketetapan yang terbaik kepada Eril yang sampai saat ini kondisinya belum diketahui nasibnya setelah terbawa arus Sungai Aaree, tapi kami berharap Eril bisa diberikan keselamatan dan dapat berkumpul kembali dalam kondisi yang baik," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Rabu (1/6/2022).
Menurut Suranto, doa serta zikir yang dilantunkan para anak yatim dan piatu diharapkan dikabulkan oleh Allah SWT dan diberikan yang terbaik untuk Eril. Meskipun hanya bisa membantu melalui doa, tapi pihaknya optimistis Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuk Eril.
Diharapkan dengan kekuatan doa, senantiasa memberikan kekuatan dan ketegaran selama proses pencarian bagi keluarga besar Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada anak-anak yatim piatu yang secara ikhlas hadir di Markas PMI Kota Sukabumi pada Rabu untuk mendoakan atas keselamatan Eril. "Insya Allah doa anak-anak yatim piatu ini makbul dan diberikan yang terbaik untuk keselamatan putra dari keluarga pak Ridwan Kamil ini, " tambah Suranto saat ditemui di Markas PMI Kota Sukabumi.
Suranto menilai sosok Eril mempunyai kepedulian besar terhadap kemanusiaan, bahkan kerap melakukan berbagai kegiatan sosial di mana pun Eril berada. Bahkan, informasi yang diterima sebelum hilang terbawa arus Sungai Aaree, Eril sempat menjaga dan mengawasi rekan-rekannya yang ingin berenang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Di sisi lain, selain kegiatan doa bersama, pihaknya juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang merupakan agenda rutin PMI Kota Sukabumi setiap bulannya. Bakti sosial tersebut merupakan komitmen pihaknya untuk bersama-sama dan memuliakan anak yatim piatu.
Anak yatim piatu yang dibina pihaknya tidak hanya sebatas diberikan santunan, tetapi juga diberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan seperti mengenalkan kesiapsiagaan bencana, pertolongan pertama dan perilaku hidup bersih dan sehat.