Kamis 02 Jun 2022 05:40 WIB

Jangan Pernah Sepelekan Bahkan Hina Sunnah Nabi SAW, Ini Alasannya

Muslim tidak diperbolehkan menhina sunnah Nabi Muhammad SAW

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Muslim tidak diperbolehkan menhina sunnah Nabi Muhammad SAW
Foto: Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Muslim tidak diperbolehkan menhina sunnah Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Pernahkah mendapati orang-orang yang mengejek ketika Anda mencoba untuk melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW semisal dalam hal menggunakan sorban atau bersiwak? Lalu bagaimana menyikapinya? 

Pengasuh Majelis Ahbaabul Musthofa, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, mengatakan sunnah Nabi Muhammad SAW sangat mulia dan agung. 

Baca Juga

Orang yang melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW berarti tengah beribadah dan akan mendapatkan pahala yang besar.

Menggunakan sorban terutama ketika mengerjakan sholat merupakan salah satu sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, maka menurut Habib Hasan seseorang yang mengenakan sorban dengan berniat mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW maka orang tersebut telah mengamalkan sunnah.  

Akan tetapi, menurut Habib Hasan, dalam hal berpakaian seseorang juga harus memposisikan diri. Habib Hasan mencontohkan, menggunakan imamah dan jubah memang merupakan sunnah Nabi SAW, akan tetapi jubah dan imamah merupakan menjadi pakaiannya atau ciri berpakaian yang digunakan ulama. 

Ketika orang awam menggunakan jubah atau imamah dikhawatirkan menimbulkan fitnah. Semisal masyarakat menganggapnya ulama dan meminta fatwa padanya sementara dirinya tidak mengerti sama sekali untuk menjawabnya.  

Sementara itu Habib Hasan menjelaskan konsekuensinya bagi orang yang menghina sunnah Nabi Muhammad SAW. 

Dia mengatakan orang yang menghina orang yang melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW dapat menjadikan orang tersebut murtad.  

"Kalau dia menghina sunnahnya maka dia bisa murtad. Menghina sunnah Nabi bisa murtad. Seperti orang menghina siwak, (seperti menyebutnya) jijik. Kalau dia tahu itu sunah nabi dan dia tahu menghina sunnah Nabi itu menyebabkan dia menjadi murtad, dan dia tetap lakukan maka dia murtad dengan menghina sunah siwak. Demikian juga dengan sunah lainnya," kata Habib Hasan dalam program tanya jawab yang disiarkan kanal resmi Al Wafa Tarim yang diasuh Habib Hasan beberapa waktu lalu. 

Sementara itu bila seseorang menghina sunnah Nabi SAW namun orang tersebut tidak mengetahui bahwa perbuatan yang dihinanya adalah sunnah Nabi maka tindakannya itu membahayakan imannya. 

Habib Hasan mengingatkan agar berhati-hati jangan sampai menghina orang lain yang melaksanakan sunnah Nabi SAW.  

Sementara itu menurut Habib Hasan ketika seseorang mendapati ada orang lain menghina dirinya yang melaksanakan sunah nabi maka lebih baik untuk membiarkan. Hal itu menunjukan bahwa orang yang menghina sunnah Nabi  SAW tidak memahami agama.  

"Ngga usah kita berdebat, ngga pantas orang bodoh kita layani, kita habiskan waktu melayani orang bodoh. Tapi jika orang itu ingin paham boleh lah kita beri waktu perhatian kita. Tapi kalau hanya mengejek, tinggalkan," katanya.      

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement