Kamis 02 Jun 2022 09:53 WIB

Pelatih Skotlandia Sebut Timnya Menderita Usai Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022

Skotlandia takluk 1-3 dari Ukraina pada laga semifinal playoff Jalur A.

Rep: Rahmat Fajar / Red: Israr Itah
Pelatih Skotlandia Steve Clarke.
Foto: EPA-EFE/Robert Perry
Pelatih Skotlandia Steve Clarke.

REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Pelatih Skotlandia Steve Clarke mengatakan timnya menderita usai kalah 1-3 dari Ukraina dalam pertandingan playoff Piala Dunia 2022, di Stadion Hampden Park, Kamis (2/6) dini hari WIB. Kekalahan tersebut membuat harapan mereka tampil pertama kalinya dalam 24 tahun di turnamen akbar antarnegara tersebut pupus.

Tim Ukraina, yang negaranya sedang berjuang menahan gempuran pasukan Rusia, tampil sangat bersemangat di lapangan.  Perasaan sakit karena situasi berkecamuk di negaranya tak menjadi penghalang mereka meraih kemenangan meskipun tak bermain secara kompetitif selama berbulan-bulan.

Baca Juga

"Saya menderita, staf pelatih saya menderita. Lebih dari siapa pun, para pemain menderita,” katanya usai pertandingan dilansir dari BBC.

Ia akan segera melakukan analisis atas permainan timnya. Setelah itu ia akan mencoba mengembalikan semangat tim untuk berjuang kembali. Sebab ada agenda berikutnya di depan mata, yakni UEFA Nations League.

Clarke mengakui tim terbaik adalah pemenangnya dan mengecewakan bagi Skotlandia. Ia menegaskan timnya harus menerima kenyataan tersebut. Pada babak pertama, Skotlandia bermain tak cukup baik di lini tengah. Clarke menjelaskan mencoba membuat Billy Gilmour dan Callum McGregor menguasi lebih banyak bola dengan harapan memberikan operan kepada rekannya.

Ia ingin dari lini tengah bisa memberikan operan kepada striker untuk mengancam bahkan mencetak gol gawang lawan. Namun Ukraina bermain bagus sehingga mampu memotong setiap serangan yang dibangun Skotlandia.

Meski gagal tampil di Piala Dunia 2022, Clarke mengingatkan bagaimana perjalanan timnya selama ini yang tidak harus dilupakan. Ia mengeklaim Skotlandia telah banyak mengalami peningkatan. Menurutnya timnya telah banyak mengalami perkembangan.

“Kami harus lolos ke Euro 2024 dan seterusnya. Pada Piala Dunia 2026, kelompok pemain ini akan memiliki lebih banyak caps, lebih banyak pengalaman dan harus lebih baik. Itulah yang harus kami tuju,” kata dia menegaskan.

Ia menambahkan telah mengalami beberapa momen menyakitkan. Ketika pertama kali menjadi pelatih Skotlandia, ada beberapa momen yang tak menyenangkan. Namun perlahan ia bisa keluar dari situasi sulit tersebut hingga timnya berkembang lebih baik.

"Saya sedih untuk para pemain karena kami ingin pergi ke Piala Dunia bersama-sama. Kami tidak bisa mengasihani diri sendiri. Kami sedang dalam proses. Semoga mereka tidak membuat saya menjadi pembohong dan mereka akan lolos ke turnamen lain,” ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement