Kamis 02 Jun 2022 10:05 WIB

Roberto Mancini akan Rombak Skuad Italia untuk UEFA Nations League

Italia akan melawan Jerman pada laga UEFA Nations League, Ahad (5/6/2022).

Rep: Rahmat Fajar / Red: Israr Itah
Pelatih Italia Roberto Mancini memberikan arahan kepada para pemain saat pertandingan sepak bola Finalissima antara Italia dan Argentina di Stadion Wembley di London,  Kamis (2/6/2022) dini hari WIB.
Foto: AP/Frank Augstein
Pelatih Italia Roberto Mancini memberikan arahan kepada para pemain saat pertandingan sepak bola Finalissima antara Italia dan Argentina di Stadion Wembley di London, Kamis (2/6/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih timnas Italia Roberto Mancini menegaskan akan mereformasi skuadnya untuk pertandingan UEFA Nations League. Ia juga mengingatkan bakal ada momen-momen sulit yang akan dihadapi selama proses reformasi skuad tersebut.

Italia bergabung di grup menantang di UEFA Nations League. Gli Azzurri bersaing dengan Jerman, Inggris, dan Hungaria di Grup A3. Laga terdekat Italia melawan Jerman di Stadion Renato Dall'Ara, Bologna pada Ahad (5/6/2022) dini hari WIB.

Baca Juga

Gli Azzurri harus mengakui kemenangan Argentina 0-3 dalam pertandingan Finalissima di Stadion Wembley, London, Kamis (2/6/2022) dini hari WIB. Gawang juara Piala Eropa 2020 tersebut dijebol oleh dua pemain yang merumput di Serie A Italia, Lautaro Martinez dan Paulo Dybala, ditambah lesakan Angel Di Maria.

“Kami harus memainkan pertandingan ini karena kami memenangkan Euro dan mencapai itu ketika tidak terkalahkan selama tiga setengah tahun,” kata Mancini dalam konferensi persnya dilansir dari Football Italia.

Kekalahan tersebut tetap dianggap sebagai momen bagus bagi Italia menurut Mancini. Ia berterima kasih kepada pemain yang selama empat tahun terakhir berproses bersama walaupun kecewa karena gagal lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar.

Menurut Mancini, laga melawan Argentina berlangsung imbang hingga mereka mencetak gol. Setelah itu, Lionel Messi dan kawan-kawan bermain lebih baik sehingga Mancini mengakui mereka pantas keluar sebagai juara.

“Skuad lelah dan selalu menjadi niat kami untuk memulai proses perubahan setelah pertandingan ini,” ungkapnya.

Mantan pelatih Inter Milan tersebut mengatakan setelah Piala Eropa 2020, Italia berjuang menemukan ketajamannya di lini depan. Italia perlu menemukan solusi tersebut. Namun ia menyadari tak mudah mendapatkan tim yang bisa meraih harapan itu dengan cepat.

Ia juga meyakinkan tak kehilangan semangat untuk tetap menjadi pelatih Italia setelah empat tahun duduk di kursi tersebut. Ia akan terus memperbaiki kekurangan tim sambil mengingatkan bahwa ke depan akan menghadapi momen-momen sulit karena akan memanggil wajah baru.

“Ini akan menjadi ekstrasulit karena beberapa pemain muda ini bahkan tidak bermain di Serie A. Kami juga harus ingat ada pemain yang keluar malam ini dan akan terus menjadi pemain penting pada masa depan setelah mereka mendapatkan kembali kekuatan,” katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement