REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda sepak bola Brasil Pele membuat permohonan publik pada Rabu (1/6/2022) kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi militernya ke Ukraina. Permintaan ini disampaikan beberapa menit sebelum tim nasional Ukraina bermain dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Skotlandia, Kamis (2/6/2022) dini hari WIB. Pele menyebut itu sebagai invasi "jahat" dan "tidak dapat dibenarkan".
"Saya ingin menggunakan pertandingan hari ini sebagai kesempatan untuk mengajukan permintaan: Hentikan invasi ini. Tidak ada argumen yang dapat membenarkan kekerasan," kata Pele dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Instagram.
"Konflik ini jahat, tidak dapat dibenarkan dan tidak membawa apa-apa selain rasa sakit, ketakutan, teror, dan penderitaan."
Pele dan Putin terakhir bertemu di Moskow pada 2017 selama Piala Konfederasi, kejuaraan yang diadakan sebelum Piala Dunia. Pemimpin Rusia itu menyebut Pele sebagai salah satu pemain favoritnya.
"Ketika kami bertemu pada masa lalu dan bertukar senyum disertai dengan jabat tangan yang panjang, saya tidak pernah berpikir suatu hari nanti kami akan terpecah seperti sekarang ini," tulis Pele, yang menjabat sebagai menteri olahraga pertama Brasil pada 1990-an.
Ukraina mengalahkan Skotlandia 3-1 untuk bergerak satu pertandingan lagi menuju Piala Dunia. Ukraina akan berlaga di Qatar jika mampu menaklukkan Wales.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berterima kasih kepada timnas Ukraina. Ia mengatakan Oleksandr Zinchenko dkk memberika dua jam kebahagiaan, sesuatu yang tidak biasa mereka dapatkan sekarang.