REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyetor dividen ke negara untuk tahun buku 2021. Kontribusinya pun mencapai Rp 41 triliun. Kesebelas perusahaan pelat merah ini terdiri atas sejumlah sektor bisnis seperti perbankan, telekomunikasi, dan pertambangan. Adapun 60 persen dari total dividen Rp 41 triliun yang dikontribusikan berasal dari BUMN sektor perbankan.
Menanggapi hal itu, Koordinator Bidang UMKM dan Bisnis Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Syahrul Ramadhan, menyebut angka tersebut terhitung cukup besar mengingat pemerintah sedang berada di fase pemulihan ekonomi. "Untuk di fase ini, dividen 41 T dari 11 BUMN terhitung cukup besar," ujar syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/6).
Syahrul menambahkan, angka tersebut tercatat melampaui target yang diberikan Menteri BUMN, Erick Thohir. Semula, kata syahrul Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN pada 2021 mencapai Rp 30 triliun hingga Rp 35 triliun. "Target ini melebihi realisasinya, di mana 11 perusahaan saja mampu mencatatnya dividen Rp 41 triliun," ucap dia.
Ke depan, Syahrul optimistis Kementerian BUMN di bawah naungan Erick Thohir akan memberi dividen lebih besar dibanding sebelumnya. Mengingat, pandemi sudah berubah menjadi endemi dan pemulihan ekonomi sedang berlangsung.
"Kami yakin BUMN di bawah kepemimpinan Pak Erick akan menjadi lebih baik dan menghasilkan dividen lebih besar untuk negara ke depannya," kata Syahrul menambahkan.