Kamis 02 Jun 2022 18:26 WIB

Surya Paloh: Pancasila Jangan Hanya Retorika

Surya Paloh ingatkan ancaman yang dihadapi Pancasila saat ini seperti ideologi lain.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai NasDem - Surya Paloh.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai NasDem - Surya Paloh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berharap Pancasila menjadi dasar-dasar pemikiran masyarakat dalam kehidupan sehari-hari  Ia pun mengingatkan agar Pancasila tak hanya sekadar retorika.

"Kita bersyukur kita memiliki alat pemersatu, yang disebut Pancasila maka kekuatan dari pada sila pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima inilah seharusnya yang menjadi dasar-dasar pemikiran kita dalam kehidupan keseharian kita, tidak hanya terbentur pada sebuah dialektika, romantika, retorika. Dia menjadi satu way of life apa yang dikatakan oleh Bung Karno way of thinking sebagai satu bangsa," kata Surya dalam acara Silaturahmi Nasional di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga

Ia juga mengingatkan ancaman yang dihadapi Pancasila saat ini seperti ideologi atau tawaran pikiran baru di luar dari Pancasila. "Ancaman yang tidak kalah pentingnya adalah tawaran-tawaran baru pikiran-pikiran baru yang menyatakan aliran pemikiran itu jauh lebih berarti jauh lebih bermanfaat bahkan bisa diyakini dipastikan untuk mempersuasi masyarakat bukan hanya kehidupan di dunia tapi hari esok, hari penantian hari akhirat nanti dipastikan terjamin dengan aliran-aliran seperti ini," ujarnya.

Menurutnya, ancaman tersebut menjadi persoalan penting bagi bangsa Indonesia. Maju mundurnya bangsa Indonesia sangat bergantung pada persatuan bangsa Indonesia itu sendiri.

"Percayalah tidak ada dasar filosofis yang lebih indah, lebih baik dalam tingkatan yang lebih universal, seperti apa yang kita miliki hari ini dasar ideologi kebangsaan kita yang bernama Pancasila," ungkapnya.

Surya juga menuturkan bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Indonesia sebagai suatu bangsa yang terdiri dari beragam etnik suku, agama, tidak mudah untuk dipersatukan.

"Kita bersyukur kita memiliki alat pemersatu yang disebut Pancasila, maka kekuatan sila satu, dua, tiga, empat, lima inilah seharusnya yang menjadi dasar-dasar pemikiran kita, dalam kehidupan keseharian kita tidak hanya terbentur kepada sebuah dialektika romantika dan retorika, dia harus menjadi way of life apa yang dikatakan oleh Bung Karno, way of thinking kita," terangnya.

Silaturahmi Nasional digelar Partai Nasdem dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila yang diperingati tanggal 1 Juni tiap tahunnya. Hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Menteri BUMN Erick Thohir,  Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement